Minggu siang itu cahaya terik, saya sedang jalan-jalan di luar di alun-alun kota Bandung. Sembari menunggu adzan berkumandang dari Masjid Raya Bandung.

Hingga pukul 12:00 WIB, belum ada suara adzan terdengar. Padahal waktu dzuhur di Kota Bandung hari itu adalah pukul 11:56 WIB. Segeralah saya masuk saja ke masjid tanpa menunggu adzan.

Eh… ruangan gelap semua, ternyata listrik padam beberapa menit sebelum waktu adzan dzuhur.

Dan ada banyak kegiatan orang-orang lainnya di Bandung, Jakarta, hingga Banten tiba-tiba terganggu ketika listrik padam serentak secara tiba-tiba.

Di Kota Bandung, listrik padam ini baru menyala kembali pada pukul 22.00 WIB, lebih dari 10 jam.

Apa penyebab listrik padam massal ini?

Berikut ini penjelasannya, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pihak PLN hari senin (05/08).

Jaringan listrik pulau Jawa

Listrik padam jawa

Sistem listrik Pulau Jawa bergantung pada dua saluran listrik raksasa 500kV, yaitu saluran utara dan saluran selatan. Di setiap saluran ini terdapat dua jalur transmisi.

Kenapa di setiap saluran ada 2 jalur? Fungsinya sebagai cadangan. Kalau 1 jalur tidak berfungsi atau terganggu, maka masih ada 1 jalur lagi yang bisa beroperasi.

Letak beban yang lebih banyak terkonsentrasi di Jawa bagian barat dan pembangkit lebih banyak berada di Jawa bagian timur menyebabkan aliran daya mengalir dari area timur ke area barat.

Listrik ini dialirkan melalui saluran utara, sebagian lagi dari saluran selatan.

Bencana minggu siang

Hari minggu kemarin, tiba-tiba saja dua jalur utara mengalami gangguan. Ya, 2 jalur sekaligus terganggu. Padahal saluran utara ini yang normalnya memasok listrik ke wilayah Jakarta dan sekitarnya, juga Bandung.

Listrik mati

Sistem kontrol PLN mendeteksi gangguan ini, lalu segera memindahkan otomatis aliran pasokan dari saluran utara ke selatan.

Setiap hari minggu, beban listrik turun daripada hari kerja. PLN memanfaatkannya dengan melakukan maintenance di beberapa fasilitas transmisi listriknya.

Minggu itu, satu jalur selatan sedang dalam pemeliharaan rutin. Sehingga seluruh beban listrik hanya bertumpu pada satu jalur selatan yang tersisa.

Perubahan tiba-tiba ini lalu menimbulkan goncangan, yang kemungkinan terjadi karena menerima beban besar dalam waktu singkat. Karena itu secara otomatis sistem akan melindungi diri dengan cara memutuskan diri dari jalur transmisi.

Listrik mati di Jawa

Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi di Tasikmalaya kemudian memutuskan diri akibat goncangan ini.

Sudahlah terputus satu jalur pemasok listrik terakhir. Akibatnya, pasokan listrik dari wilayah timur tidak bisa sampai karena semua jalur terputus, sehingga wilayah barat tidak mendapat pasokan listrik.

Skenario Gangguan Transmisi PLN Penyebab Listrik Padam

Dalam keterangannya, PLN mengakui bahwa selama ini skenario yang sudah diperhitungkan baru sebatas 1 jalur mati + 1 jalur dalam pemeliharaan.

Sedangkan yang terjadi kemarin, 2 jalur mati + 1 jalur dalam pemeliharaan. Itulah kenapa pada akhirnya perbaikan memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya.

Sementara itu, pembangkit cadangan yang ada di Jawa bagian barat yaitu PLTU Cilegon dan PLTU Suralaya di Banten ternyata tidak dalam posisi siaga untuk beroperasi. Diperlukan waktu cukup lama untuk mulai beroperasi.

Sehingga tidak dapat langsung mengganti pasokan listrik dari timur.

Untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik, dikerahkan juga bantuan pasokan dari PLTA Saguling dan Cirata di Jawa Barat yang semula hanya berfungsi sebagai penstabil tegangan pasokan listrik dari area timur.

Baru setelah itu berangsur-angsur listrik di Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya bisa dipulihkan.

Kenapa dua jalur di utara bisa terganggu bersamaan?

Kabarnya ada pohon sengon yang menjuntai terlalu tinggi menyentuh SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), saluran utara Ungaran-Pemalang di Gunungpati, Semarang.

Tinggi minimal SUTET 500 kv adalah 13 meter dari permukaan tanah. Sementara tinggi pohon sengon ini dikatakan mencapai 8,5 meter.

Akibatnya timbul flash atau lompatan listrik yang dapat menimbulkan gangguan pada tegangan, hingga menimbulkan ledakan yang berakibat kerusakan kabel SUTET.

Pemuaian Kabel SUTET

Kabel pada SUTET ditopang oleh menara-menara transmisi dengan tinggi 40 meter.

Jarak antar menara ini sekitar 450 m, maka panjang kabel yang menghubungkan menara ini lebih dari 450 m karena menjuntai kebawah.

Kabel SUTET terbuat dari logam, bila ada pertambahan panas padanya maka mengalami kabel akan memuai.

Pada kabel listrik telanjang seperti pada kabel PLN ini, panas yang ada pada kabel diperbolehkan hingga batas tertentu saja.

Sepanjang panas tersebut dapat didinginkan dengan cara ditransfer ke udara untuk mencapai keseimbangan termal maka aman-aman saja.

Pada keadaan normal, dimana arus yang mengalir di kabel normal dan suhu udara juga tidak terlalu panas, pemuaian kabel ini mungkin tidak menjuntai terlalu ke bawah.

Apabila arus listrik yang mengalir terlalu besar, maka kabel ini akan bertambah panas dan memuai. Ditambah dengan suhu panas siang hari pada waktu itu, panjang kabel ini semakin bertambah dan semakin menjuntai ke bawah.

Naasnya, di bawah bentangan kabel ini terdapat pohon sengon yang tumbuh tinggi, sehingga jarak antar pohon dan kabel terlalu dekat, yang memunculkan lucutan listrik dari kabel ke pohon seperti petir yang terdengar ledakan.

Adanya gangguan ini, kuat arus yang mengalir dalam kabel akan berosilasi cukup besar yang memicu aktifnya relai pelindung.

Relai yang aktif segera memutus jalur tersebut demi melindungi diri dari potensi kerusakan lebih besar.

Namun, penyebab ini hanya salah satu faktor dari penyebab yang lain. Penyebab sesungguhnya masih diselediki hingga sekarang.

Tugas PLN sekarang paling tidak, harus punya prosedur menangani 3 jalur gagal fungsi seperti kejadian kemarin yang menyebabkan listrik padam…

…serta pengaturan sistem pembagian beban harus diperbaiki sehingga tidak ada lagi kejadian mati listrik massal seperti kemarin.

Referensi