Ringkasan

  • Tahun ini rotasi Bumi mengalami perlambatan. Perlambatan ini memiliki efek besar dalam kejadian gempa Bumi
  • Ketika rotasi Bumi melambat, logam cair di dalam Bumi masih terus bergerak, sehingga menekan lapisan luar Bumi dan tekanannya menyebar melalui patahan di atasnya.

Follow instagram @saintifcom


Beberapa gempa besar telah menghantam Indonesia akhir-akhir ini. Gempak Lombok, Gempa Palu & Donggala, dan yang terbaru Gempa Situbondo.

Ribuan bangunan rusak dan upaya penyelamatan terhambat oleh pemadaman listrik, kurangnya penerimaan telepon di beberapa daerah dan pilihan evakuasi terbatas.

Mayoritas gempa bumi besar terjadi di atau dekat batas lempeng tektonik Bumi, sebagaimana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

 

Kenapa di Indonesia banyak terjadi gempa bumi

Sebenarnya wajar saja jika di Indonesia sering terjadi gempa bumi.

Dua penyebab utama sering terjadinya gempa di wilayah Indonesia adalah…

 

1. Indonesia terletak di jalur Ring of Fire kawasan Pasifik

The Ring of Fire

Ring of fire ini terbentuk akibat adanya pergerakan tektonik dibawah kerak bumi dan menyebabkan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.

Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km.

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.

 

2. Pusat pertemuan beberapa lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Presentasi oleh Ridwan Yunus, BNPB

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena menjadi pusat pertemuan beberapa lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa, dan tsunami.

ed25-fisika-3

Daerah potensial bencana alam gempa bumi dan gunung meletus (Warna hijau daerah yang relatif aman, sementara daerah yang berwarna cokelat tua adalah daerah yang sangat berisiko bencana). Majalah1000guru

Gempa bumi bisa menyebabkan terjadinya kematian, kerusakan, serta hancurnya sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan kehidupan manusia. Pembangunan gedung-gedung yang rusak dan penataan kembali daerah yang terkena dampak gempa bumi memerlukan biaya ratusan juta rupiah.

Tapi ada untungnya juga, dengan kondisi ini menjadikan wilayah indonesia menjadi subur dan mempunyai potensi panas bumi yang melimpah.

Namun sayangnya bencana gempa bumi ini tidak dapat diprediksi secara akurat. Berbeda dengan bencana alam seperti tornado, angin muson, banjir yang tergantung pada pengaruh musim. Gempa Bumi dapat datang dengan sendirinya. Bahkan para ahli pun masih kesulitan untuk memprediksinya secara akurat

 

Perlambatan Rotasi Bumi

Pada tahun ini terhitung dari Januari-Agustus, di Indonesia sudah terjadi gempa bumi dengan jumlah yang melebihi rata-rata.

Salah satu penyebab makin buruknya kejadian gempa bumi ini, telah di selidiki oleh Roger Bilham dan Rebecca Bendick dan telah dipublikasikan di Geophysical Research Letter.

Pada tahun ini terjadi aktivitas seismik Bumi dengan gempa bumi bermagnitudo besar makin sering terjadi. Peningkatan ini akan terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah tropis. Peningkatan terjadi karena adanya perubahan kecepatan rotasi Bumi.

Walaupun perubahan rotasi ini mungkin tak terlalu terasa oleh manusia. Sebab, perubahan rotasi ini sangat kecil, hanya mengubah mili detik panjang waktu dalam sehari.

Bumi merupakan benda pejal yang permukaannya tidak hanya terdiri dari lautan dan udara, tetapi juga terdapat inti luarnya, yang berjarak 2.200 km dan sebagian besar terdiri dari besi cair dan nikel.

Bagian inti luar yang meleleh cenderung mudah untuk mengikuti pergerakan, misalkan saja kata menggoyangkan atau menumpahkan air dalam ember. Air tersebut akan bergerak bolak-balik dengan siklus yang berulang. Namun hanya saja, berada dalam lingkup yang luas.

Gerakan seperti ini akan sedikit mengubah laju putaran Bumi, menambah atau mengurangi dari 24 jam sehari sekitar milidetik.

Ketika pelambatan terjadi, inti yang meleleh akan terus menekan ke luar, mematuhi hukum dasar Newton bahwa benda bergerak akan berusaha sekeras mungkin untuk tetap bergerak.

Tekanan ini perlahan menyebar melalui batu-batu dan lempeng-lempeng dan patahan-patahan yang ada di atasnya.

Hal tersebut juga pernah terjadi.

Bilham dan Bendick menghitung bahwa diperlukan 5-6 tahun, untuk memancarkan energi yang dikirim oleh intinya ke lapisan atas Bumi di mana terjadi gempa. Sehingga melalui hal ini kita bisa berantidipasi terlebih dahulu.

Hal ini juga terjadi pada 2011, dimana bumi terakhir mengalami perlambatan, yang mengakibatkan terjadi gempa berkekuatan 7,1 yang melanda Mexico City, 7.3 di perbatasan Iran-Irak dan 7,0 dari Kaledonia Baru.

 

Indonesia sangat potensial

Posisi yang menjadi daerah dengan potensi gempa bumi tertinggi merujuk pada daerah khatulistiwa, dalam lintang 30 derajat utara atau selatan.

Hal ini akan menjadi zona bahaya karena setiap titik yang diberikan di sepanjang khatulistiwa, dimana planet berotasi 1000 mph lebih cepat dibandingkan dengan daerah kutub, sehingga perlambatan yang terjadi juga akan lebih kuat disepanjang garis katulistiwa.

Karena hal ini, Indonesia bakal dipastikan akan mengalami gempa bumi. Sehingga kita harus bersiap-siap dalam segi penanganan, evakuasi, dan pengarahan masyarakat agar tidak menimbulkan banyak kerugian.

 

Disclaimer: Penjelasan ini masih berupa hipotesis dan ada beberapa penjelasan lain untuk fenomena ini.

 

Referensi

  • http://time.com/5031607/earthquake-predictions-2018/
  • http://majalah1000guru.net/2013/04/apa-bagaimana-terjadinya-gempa-bumi/
  • https://agupubs.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/2017GL074934