Arti Kata ‘Buai’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘buai’ memiliki arti sebagai berikut:

  • buai: /bu·ai/ n 1 gerak mengayun; 2 Fis gerak ayun pd kapal laut atau pesawat udara sekitar sumbu lintangnya;
  • berbuai: /ber·bu·ai/ v berayun-ayun. Contoh: kereta itu bergantung dan -;
  • berbuai-buai: /ber·bu·ai-bu·ai/ v berbuai;
  • membuai: /mem·bu·ai/ kl v 1 mengayun; berayun; 2 mengayun-ayunkan; menggoncangkan hingga terbuai-buai. Contoh: ibu itu – anaknya sambil bernyanyi; 3 ki membuat lupa akan hal lain (seolah-olah tertidur). Contoh: rayuannya telah – diriku hingga aku terlena dibuatnya;
  • terbuai: /ter·bu·ai/ v 1 terayun; 2 ki menjadi lupa akan hal lain (krn sesuatu); terlena (krn sesuatu). Contoh: kami berharap mudah-mudahan ia tidak – oleh asmara yg sedang membara di hatinya;
  • terbuai-buai: /ter·bu·ai-bu·ai/ v terayun-ayun;
  • buaian: /bu·ai·an/ n 1 ayunan (untuk menidurkan anak kecil); 2 hasil membuai; 3 bandul (pd lonceng);
  • – diguncang, anak dicubit, pb perbuatan dan tutur kata yg baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yg jahat

Penjelasan Arti ‘Buai’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “buai” sering digunakan dalam berbagai konteks untuk menggambarkan gerakan mengayun. Misalnya, saat kita melihat buaian di taman bermain, itu adalah contoh dari “buai” dalam arti gerakan mengayun atau ayunan itu sendiri.

Dalam bidang fisika, kita juga menggunakan istilah “buai” untuk menjelaskan gerakan ayun pada kapal laut atau pesawat udara yang bergerak sekitar sumbu lintangnya.

Ini seperti ketika kapal berayun ke kiri dan ke kanan di atas air atau ketika pesawat mengalami turbulensi.

Ketika kita menggunakan kata “berbuai” atau “berbuai-buai,” kita sedang menggambarkan aksi dari berayun.

Misalnya, kita bisa mengatakan seorang anak sedang “berbuai” di ayunan taman bermain.

“Memuai” memiliki arti yang lebih luas. Ini bisa berarti mengayunkan sesuatu, seperti ketika seorang ibu mengayunkan buaiannya agar anaknya bisa tertidur.

Di sisi lain, kata “memuai” juga bisa berarti membawa seseorang ke keadaan seperti tertidur karena terpesona atau terbuai oleh sesuatu yang menenangkan atau memikat. Seperti seorang yang asyik mendengarkan lagu dan merasa tenang.

“Pembuai,” “pembuai-buai,” dan “buai” dengan ‘-an’ di belakang menyiratkan istilah yang terkait dengan tindakan memuai.

Misalnya, “buai-buai” dapat mengacu pada biaya ayunan yang dapat menidurkan anak kecil. “Buai” juga bisa berarti hasil dari proses memuai, baik itu rasa ketenangan yang diberikan atau gerakan ayunan itu sendiri.

Ada juga pepatah “buai diguncang, anak dicubit,” yang memiliki makna mendalam; ini menggambarkan tindakan yang tampaknya baik di luar tetapi menutupi niat yang buruk di dalam.

Ini bisa berarti bahwa seseorang mungkin tampak baik dan peduli, tetapi sebenarnya memiliki maksud yang tidak baik di balik perbuatannya.

Keseluruhan tema di sekitar “buai” menggambarkan gerakan ayun yang bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, dari fisik seperti pada ayunan atau kapal, hingga emosional dan psikologis, di mana seseorang bisa terbuai oleh sesuatu yang menenangkan atau menggoda.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/buai