Arti Kata ‘Banyak’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘banyak’ memiliki arti sebagai berikut:

  • banyak: /ba·nyak/ a 1 besar jumlahnya; tidak sedikit. Contoh: saudagar itu banyak uangnya; 2 num jumlah bilangan. Contoh: berapa orang banyak nya?; banyak nya lima puluh orang murid; 3 adv cak amat; sangat; lebih-lebih. Contoh: banyak terima kasih;
  • banyak kali: kerap kali;
  • banyak mulut: cerewet;
  • banyak sedikitnya 1: jumlahnya; banyaknya; 2 barang sedikit;
  • banyak-banyak: /ba·nyak-ba·nyak/ a sangat banyak;
  • berbanyak: /ber·ba·nyak/ v bersama-sama banyak (tt orang, barang, dsb); beramai-ramai; dng jumlah yg banyak. Contoh: mereka datang -;
  • berbanyak-banyak: /ber·ba·nyak-ba·nyak/ v berbanyak;
  • membanyak: /mem·ba·nyak/ v bertambah banyak; menjadi banyak. Contoh: massa yg mulai membanyak itu diajaknya menjauhi istana presiden;
  • membanyaki: /mem·ba·nyaki/ v 1 menambah supaya jadi banyak; memperhebat. Contoh: kita sedang – persediaan tekstil untuk Lebaran; 2 mengerjakan (menyerang, mendatangi, dsb) bersama-sama oleh banyak orang; mengerubuti. Contoh: – lawan yg hanya seorang diri adalah perbuatan keji;
  • membanyakkan: /mem·ba·nyak·kan/ v membanyaki;
  • terbanyak: /ter·ba·nyak/ a paling banyak. Contoh: yg menang ialah yg mendapat suara -;
  • banyakan: /ba·nyak·an/ Jk a lebih banyak; lebih umum;
  • perbanyakan: /per·ba·nyak·an/ n 1 perkalian; pergandaan. Contoh: murid SD kelas III sudah belajar – dan pembagian; 2 Tan penyebaran individu tanaman atau hewan yg berasal dr satu induk;
  • memperbanyak: /mem·per·ba·nyak/ v 1 menjadikan lebih banyak. Contoh: panitia telah – kertas kerja; 2 menggandakan; mengalikan. Contoh: – tiga dng lima;
  • memperbanyakkan: /mem·per·ba·nyak·kan/ v memperbanyak;
  • kebanyakan: /ke·ba·nyak·an/ n 1 perihal banyak; banyaknya; jumlahnya. Contoh: bukan – anggota yg penting, tetapi kualitasnya; 2 bagian yg terbanyak; sebagian besar. Contoh: – murid-murid di kelas kami mempunyai sepeda motor; 3 biasa. Contoh: orang -, orang biasa; orang awam; 4 biasanya; pd umumnya. Contoh: – asal membayar lebih akan didahulukan pelayanannya; 5 terlampau banyak. Contoh: – merokok, tidak baik untuk kesehatan;
  • sebanyak: /se·ba·nyak/ num 1 sama banyaknya dng. Contoh: – yg kaya, – itu juga yg miskin; utangnya – bulu, utang yg banyak sekali; 2 sejumlah; jumlahnya. Contoh: untuk keperluan Natal, telah disediakan – 15 ton gula dan terigu

Penjelasan Arti ‘Banyak’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “banyak” memiliki beberapa pengertian yang sering digunakan dalam keseharian untuk menggambarkan jumlah atau kuantitas.

Pertama, “banyak” digunakan untuk menyatakan suatu jumlah yang besar atau tidak sedikit; misalnya, “Pengusaha itu memiliki banyak uang,” yang menunjukkan bahwa pengusaha tersebut memiliki jumlah uang yang besar.

Secara numerik, “banyak” juga merupakan pertanyaan atau penegasan mengenai jumlah; seperti dalam pertanyaan, “Berapa banyaknya?” atau dalam pernyataan, “Ada lima puluh murid di kelas.” Selain itu, kata “banyak” bisa digunakan secara informal atau dalam percakapan sehari-hari dengan arti “sangat” atau “amat,” seperti, “Banyak terima kasih” yang berarti “terima kasih sekali.”

Ada ungkapan “banyak kali” yang bermakna “kerap kali.” Contoh lainnya adalah “banyak mulut” yang menggambarkan seseorang yang cerewet. Frase “banyak sedikitnya” memiliki dua arti yang berkebalikan; yang pertama mengacu pada jumlah absolut atau banyaknya suatu hal, sementara yang kedua merujuk pada jumlah yang sedikit atau tidak banyak.

Ketika “banyak” digabung menjadi “banyak-banyak,” ini menandakan suatu jumlah yang sangat besar atau banyak.

Kata “banyak” juga digunakan dalam beberapa bentuk kata kerja. “Berbanyak” artinya berkumpul atau hadir dalam jumlah banyak, contohnya ketika orang berkumpul bersama dalam jumlah yang besar. Ada pula “membanyak” yang berarti bertambah banyak atau meningkat jumlahnya, seperti pada situasi ketika massa berkumpul dan jumlahnya semakin banyak.

“Membanyaki” memiliki dua pengertian, pertama, menambah sesuatu agar lebih banyak, semisal menambah persediaan barang, dan kedua, melakukan sesuatu secara bersama-sama oleh banyak orang, contoh “membanyaki lawan” bermakna banyak orang menyerang bersama-sama.

“Terbanyak” digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang paling banyak dibandingkan dengan yang lain. Sebagai contoh, “yang terbanyak suara” berarti yang mendapat jumlah suara paling banyak dalam sebuah pemilihan.

Secara khusus untuk wilayah Jakartan atau Betawi, “banyakan” digunakan untuk menandakan sesuatu yang lebih banyak atau lebih kerap terjadi.

Dalam konteks perkalian atau pergandaan, “perbanyakan” digunakan untuk menggambarkan proses ini, seperti murid yang belajar mengalikan dan membagi, atau dalam pertanian (botani) dan zoologi, merujuk pada penyebaran individu tanaman atau hewan dari satu induk.

Untuk menandakan proses membuat sesuatu menjadi lebih banyak, kata kerja “memperbanyak” dan “memperbanyakan” digunakan. Misalnya, panitia memperbanyak jumlah kertas kerja, atau dalam matematika, mengalikan tiga dengan lima.

Secara nominal, “kebanyakan” memiliki beragam arti. Pertama, mencakup konsep keadaan yang banyak atau jumlahnya. Kedua, itu menggambarkan bagian yang paling banyak, seperti sebagian besar murid di kelas memiliki sepeda motor. Ketiga, “kebanyakan” bisa berarti orang pada umumnya atau orang awam. Keempat, menunjukkan sesuatu yang biasa atau umum terjadi, seperti pelayanan yang diberi lebih cepat jika membayar lebih. Kelima, “kebanyakan” bisa mengindikasikan sesuatu yang terlampau banyak, contohnya merokok terlalu banyak yang tidak baik untuk kesehatan.

“Sebanyak” sebagai kata bilangan bisa berarti sama banyak dengan sesuatu, seperti “Sebanyak yang kaya, itu juga yang miskin.” Atau bisa juga bermakna sejumlah atau jumlahnya, contohnya, untuk keperluan suatu acara, sudah disediakan 15 ton gula dan terigu.

Kata “banyak” dalam berbagai bentuknya ini sangat fleksibel dan digunakan dalam berbagai konteks untuk menggambarkan kuantitas atau jumlah dari sesuatu, baik dalam bentuk bilangan, keadaan, atau sebagai kata yang melibatkan perbandingan atau intensitas.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/banyak