Arti Kata ‘Jemput’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘jemput’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. jemput – alternatif makna ke-1
    • jemput: /jem·put/, ber·jem·put: v diundang; disambut. Contoh: datang tidak jemput , pulang tidak berantar;
    • menjemput: /men·jem·put/ v 1 pergi mendapatkan orang yg akan diajak pergi (berjalan bersama). Contoh: sebelum pergi ia harus menjemput adiknya di rumah nenek; 2 menyambut; menyongsong (kedatangan orang). Contoh: ketua panitia menjemput tamunya di pintu gerbang; 3 Mk menjadikan seorang laki-laki sbg menantu; 4 mendatangi dan mengantarkan ke suatu tempat;
    • jemputan: /jem·put·an/ n 1 undangan; ajakan; 2 Mk peminangan kpd orang laki-laki untuk dijadikan menantu. Contoh: bangsawan itu telah menerima lima jemputan dr dara-dara sekampungnya; 3 Mk uang atau barang yg akan diserahkan kpd pihak calon pengantin laki-laki; 4 (kendaraan) yg dipakai menjemput. Contoh: mobil jemputan; 5 tindak menjemput. Contoh: saya tidak perlu jemputan oleh siapa pun;
    • penjemput: /pen·jem·put/ n orang yg pergi mengambil (menjemput);
    • penjemputan: /pen·jem·put·an/ n proses, cara, perbuatan menjemput
  2. jemput – alternatif makna ke-2
    • jemput: /jem·put/ v, men·jem·put: v 1 memungut dng ujung jari; menjumput. Contoh: jemput garam; 2 ki mengutip; memetik. Contoh: jemput pepatah itu dr naskah lama;
    • jemput bola: ki proaktif untuk menyelesaikan (tt masalah);
    • sejemput: /se·jem·put/ n sebanyak yg dapat diambil dng ujung jari tangan; sejumput. Contoh: sejemput gula pasir

Penjelasan Arti ‘Jemput’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Jemput (berjemput) sebagai kata kerja mengandung arti diundang atau disambut, seperti dalam ungkapan “datang tidak dijemput, pulang tidak berantar” yang menyiratkan situasi dimana seseorang datang dan pergi tanpa diketahui atau diakui.

Menjemput adalah sebuah aksi dimana seseorang pergi mengambil orang lain yang akan diajak pergi bersama, misalnya seorang kakak yang menjemput adiknya di rumah nenek sebelum mereka berangkat bersama-sama.

Kata ini juga merujuk pada tindakan menyambut atau menyongsong kedatangan seseorang, seperti seorang ketua panitia yang menyambut tamu di pintu gerbang.

Dalam konteks melayu atau lama (Mk), menjemput bisa berarti meminang atau menjadikan seorang laki-laki sebagai menantu. Selanjutnya, menjemput juga bisa berarti pergi ke suatu tempat untuk mengantarkan seseorang, memberikan ekspresi yang lebih literal atas tindakan pengantaran tersebut.

Jemputan sebagai kata benda memiliki beberapa arti. Yang pertama adalah undangan atau ajakan.

Dalam konteks tradisional atau daerah tertentu, jemputan dapat berarti peminangan kepada seorang laki-laki untuk dijadikan menantu, dan bisa juga merujuk pada uang atau barang yang akan diberikan pada calon pengantin pria sebagai bagian dari proses peminangan tersebut. Jemputan meliputi pula kendaraan yang digunakan untuk menjemput serta tindakan menjemput itu sendiri.

Pada gilirannya, penjemput adalah orang yang melakukan tugas menjemput, sementara penjemputan adalah proses atau tindakan menjemput itu sendiri.

Dalam konteks yang berbeda, jemput juga bisa berarti memungut dengan ujung jari. Misalnya, seseorang yang menjemput garam dari wadah dengan menggunakan ujung jari. Secara kiasan, menjemput dapat juga berarti mengutip atau memetik informasi atau kata-kata dari sumber tertentu, seperti mengambil pepatah dari naskah lama.

“Jemput bola”, secara kiasan, menunjukkan sikap proaktif seseorang dalam menyelesaikan masalah atau tantangan.

Sejumput atau sejemput adalah kata benda yang menggambarkan sejumlah kecil sesuatu yang dapat diambil dengan ujung jari, seperti sejemput gula pasir. Ini biasanya dipakai untuk menunjukkan takaran kecil atau dalam penggunaan bumbu masakan.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/jemput