Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘ndoro’ memiliki arti sebagai berikut:
- ndoro: /ndo·ro/ Jw n 1 sapaan kpd orang bangsawan atau majikan; 2 majikan;
- ndoro ajeng: sebutan untuk anak perempuan bangsawan di Surakarta atau Yogyakarta;
- ndoro mas: sebutan untuk anak laki-laki bangsawan di Surakarta atau Yogyakarta
Penjelasan Arti ‘Ndoro’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “ndoro” berasal dari bahasa Jawa dan sering digunakan sebagai bentuk sapaan hormat. Kalau kamu menemui kata ini, ini mengacu pada dua pengertian utama. Pertama, “ndoro” digunakan untuk memanggil atau menghormati orang yang memiliki status sosial tinggi, atau bisa dibilang bangsawan.
Jadi, kalau kamu mendengar seseorang dipanggil “ndoro”, itu biasanya menunjukkan bahwa orang tersebut dihormati dan mungkin berasal dari keluarga yang mungkin punya garis keturunan bangsawan atau dari lingkungan kerajaan di Jawa.
Kedua, kata “ndoro” juga bisa berarti majikan, atau orang yang mempekerjakan pekerja atau pembantu.
Jadi, kalau ada pekerja atau pembantu yang menyebut seseorang dengan sebutan “ndoro”, itu artinya mereka sedang berbicara tentang atau kepada majikan mereka yang mereka hormati atau yang memiliki otoritas atas mereka.
Selain itu, ada juga variasi dari kata “ndoro” yang memiliki arti tertentu sesuai dengan konteks kebangsawanan Jawa, khususnya di daerah Surakarta atau Yogyakarta.
Misalnya, “ndoro ajeng” adalah sebutan untuk anak perempuan dari keluarga bangsawan di kedua daerah tersebut. Begitu pula dengan “ndoro mas”, yang merupakan sebutan untuk anak laki-laki dari keluarga bangsawan di Surakarta atau Yogyakarta.
Sebutan ini digunakan dalam konteks yang lebih formal dan tradisional, sebagai bagian dari tata cara yang mengakar dalam kebudayaan Jawa, terutama yang berkaitan dengan adat istiadat keraton atau kerajaan.
Jadi, kata “ndoro” tidak hanya kata sapaan sembarangan, tapi membawa beban sejarah dan budaya yang kaya, serta mengandung penghormatan dalam penggunaannya.