Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘negatif’ memiliki arti sebagai berikut:
- negatif – alternatif makna ke-1
- negatif: /ne·ga·tif/ /négatif/ a 1 tidak pasti; tidak tentu; tanpa pernyataan. Contoh: jawabannya masih negatif , belum positif; 2 kurang baik; menyimpang dr ukuran umum. Contoh: lingkungan dapat mengakibatkan pengaruh negatif thd kesejahteraan kita; birokrasi yg negatif menimbulkan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi;
- kenegatifan: /ke·ne·ga·tif·an/ n keadaan negatif (kurang baik, kurang pasti, dsb). Contoh: berbagai kenegatifan dapat disebabkan oleh sejarah politik
- negatif – alternatif makna ke-2
- negatif: /ne·ga·tif/ /négatif/ n 1 film dr foto (potret) yg dipakai untuk memperbanyak foto; 2 kabel yg aliran listriknya berpotensi lebih rendah. Contoh: kabel positif jangan langsung kauhubungkan dng kabel negatif
Penjelasan Arti ‘Negatif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “negatif” bisa memiliki beberapa arti tergantung pada konteksnya.
Pertama, ketika kita mengatakan sesuatu bersifat “negatif” dalam kaitannya dengan pernyataan atau kepastian, ini berarti bahwa hal tersebut belum dikonfirmasi ataupun masih belum yakin.
Misalnya, jika kamu bertanya kepada temanmu apakah dia akan ikut serta dalam kegiatan sekolah dan dia menjawab dengan nada yang tidak yakin, itu berarti responnya masih negatif atau belum positif.
Istilah ini juga sering digunakan untuk menjelaskan situasi atau hasil yang tidak pasti.
Kedua, “negatif” dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu yang kurang baik atau yang tidak sesuai dengan norma atau standar yang ada.
Contohnya, jika kita berbicara tentang perilaku, seseorang yang memiliki sikap negatif mungkin sering berpikir atau bertindak cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Di lingkungan sosial, pengaruh negatif bisa datang dari sekitar kita yang bisa mempengaruhi kesejahteraan, seperti teman yang memberikan contoh buruk atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Dalam konteks pekerjaan atau administrasi, sistem birokrasi yang negatif bisa jadi merujuk pada proses yang lambat, tidak efisien, ataupun korup, yang cenderung menghambat kemajuan daripada membantu.
Ketika kita berbicara tentang “kenegatifan” sebagai sebuah kata benda, kita merujuk pada keadaan atau kumpulan sifat-sifat negatif tersebut.
Sebelumnya, kenegatifan bisa berakibat dari berbagai faktor, seperti pengaruh sejarah politik yang bisa membentuk pandangan atau sikap seseorang menjadi kurang positif.
Selain itu, “negatif” juga memiliki makna khusus di dunia fotografi, di mana ia mengacu pada film yang digunakan dalam proses pembuatan foto.
Film negatif adalah sebuah tampilan terbalik dari gambar yang asli, dengan warna dan cahaya yang bertolak belakang dari yang kita lihat di dunia nyata. Gambar ini kemudian bisa diubah menjadi foto positif yang sudah kita kenal.
Akhirnya, dalam konteks listrik, “negatif” merujuk pada kabel atau terminal yang memiliki potensi listrik yang lebih rendah dibandingkan dengan sumbernya, yang sering disebut dengan kabel positif.
Penting untuk membedakan antara koneksi negatif dan positif dalam sistem listrik untuk menghindari kerusakan atau bahaya yang disebabkan oleh arus listrik.
Jadi, kata “negatif” dapat memiliki banyak arti dan sangat penting untuk dipahami dalam berbagai situasi, baik dalam berkomunikasi, mengembangkan sikap, fotografi, maupun dalam hal teknis seperti elektronika.