Arti Kata ‘Ambang’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘ambang’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. ambang – alternatif makna ke-1
    • ambang: /am·bang/ n 1 balok yg melintang (antara dua tiang pintu atau jendela); kayu palang (antara tiang dsb). Contoh: ia berdiri di ambang pintu; 2 ki saat mendekatnya kejadian atau peristiwa. Contoh: sudah di ambang pintu kemenangan; 3 ki muara. Contoh: pengerukan ambang Sungai Barito akan segera dimulai; 4 ki tingkat. Contoh: pencemaran air sungai itu masih dl ambang normal;
    • ambang batas: tingkatan batas yg masih dapat diterima atau ditoleransi;
    • ambang pintu: bendul pintu;
    • mengambang: /meng·am·bang/ v menghalangi; merintangi; menahan
  2. ambang – alternatif makna ke-2
    • ambang: /am·bang/, meng·am·bang: v 1 terapung; terapung-apung; melayang; 2 ki tidak jelas; tidak mengena. Contoh: kesimpulan yg dibuatnya terlalu ambang;
    • mengambang-ambang: /meng·am·bang-am·bang/ v terapung-apung; melayang-layang;
    • terambang: /ter·am·bang/ v mengambang-ambang;
    • terambang-ambang: /ter·am·bang-am·bang/ v terambang
  3. ambang – alternatif makna ke-3
    • ambang: /am·bang/ n lingkungan sekeliling suatu organisme;
    • ambang trofik: kedudukan organisme yg membentuk jala makanan (spt omnivor, karnivor)

Penjelasan Arti ‘Ambang’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “ambang” memiliki beberapa pengertian yang berbeda-beda tergantung pada konteksnya. Mari kita jelaskan satu per satu.

Pertama, “ambang” dalam konteks yang paling sederhana bisa berarti sepotong balok atau kayu yang diletakkan melintang antara dua tiang, biasanya yang kita lihat di pintu atau jendela sebagai bagian atas dari rangka.

Orang sering berdiri di bawahnya tanpa sadar saat berada di depan pintu.

Kedua, kata “ambang” juga digunakan dalam bahasa kiasan (ki). Ini berarti suatu titik atau momen mendekati terjadinya sesuatu yang penting atau signifikan, mirip dengan berada di ambang pintu suatu kamar sebelum memasukinya.

Contohnya, seseorang yang hampir menang dalam suatu pertandingan bisa dikatakan “sudah di ambang kemenangan”.

Ketiga, dalam konteks lain, “ambang” bisa diartikan sebagai muara, yaitu tempat dimana sungai bertemu dengan laut atau danau.

Misalnya, ada rencana untuk membersihkan muara Sungai Barito untuk memperbaiki aliran sungai atau mengurangi banjir.

Keempat, “ambang” juga bisa berarti suatu tingkat atau batas, umumnya digunakan untuk menyatakan batas toleransi atau keadaan normal.

Misalnya, level pencemaran yang masih dianggap normal bisa disebut “masih di ambang normal”.

Selain itu, ada juga frasa seperti “ambang batas” yang artinya tingkatan batas yang masih bisa diterima atau ditoleransi.

“Ambang pintu” adalah istilah lain untuk bendul pintu, yaitu alat yang dipasang di bawah pintu yang bisa dinaikkan atau diturunkan untuk menahan pintu agar tidak bergerak.

Sedangkan “mengambang” sebagai kata kerja berarti menghalangi atau menahan sesuatu.

Secara terpisah, “ambang” yang kedua memiliki arti terapung atau melayang, seperti objek yang terapung di air atau terbang ringan di udara.

Sebagai contoh, daun yang jatuh ke danau dan terapung di permukaan air sedang “mengambang”. Dalam penggunaan kiasan untuk kata kerja ini, “mengambang” dapat berarti sesuatu yang tidak jelas atau samar, seperti kesimpulan yang tidak tepat atau tidak mengena pada pokok masalah.

Ada juga istilah “ambang trofik”, yang berkaitan dengan ecologi, dimana ambang trofik mengacu pada posisi organisme dalam suatu rangkaian makanan atau jaring-jaring makanan di alam, seperti hewan yang makan hewan lain (karnivor) atau yang makan tumbuhan dan daging (omnivor).

Jadi, “ambang” bisa berarti banyak hal, dari sebatang balok di pintu hingga momen krusial sebelum suatu peristiwa, muara sungai, tingkatan keadaan, maupun keadaan melayang atau tidak jelas.

Setiap arti dipakai sesuai dengan konteksnya, dan memberikan gambaran yang unik akan kondisi atau situasi yang dibicarakan..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ambang