Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘tumbang’ memiliki arti sebagai berikut:
- tumbang – alternatif makna ke-1
- tumbang: /tum·bang/ v 1 rebah (tt kayu besar yg terangkat akarnya dsb). Contoh: pohon satu-satunya tempat bernaung tumbang krn hujan yg disertai angin kencang itu; 2 ki jatuh; runtuh (tt negara, kekuasaan, dsb). Contoh: kekuasaan imperialis di Timur Tengah telah tumbang;
- menumbangkan: /me·num·bang·kan/ v 1 merobohkan (pohon yg besar); 2 ki menjatuhkan (meruntuhkan) kekuasaan, negara, dsb; mengalahkan. Contoh: pemberontakan itu bermaksud untuk menumbangkan kekuasaan monarki di negeri itu; prestasinya itu sekaligus menumbangkan rekor sebelumnya
- tumbang – alternatif makna ke-2
- tumbang: /tum·bang/ Mk n keladi (pisang, ubi) yg direbus, ditumbuk halus dan dicampur dng gula dan parutan kelapa;
- menumbang: /me·num·bang/ v memasak tumbang (keladi, ubi, pisang)
Penjelasan Arti ‘Tumbang’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “tumbang” biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika sesuatu roboh atau jatuh. Misalnya, bayangkan ada pohon besar di hutan, dengan akar yang tertanam kuat di tanah.
Jika hujan deras dan angin kencang datang, pohon itu bisa roboh atau rebah. Ini terjadi saat akarnya tidak lagi cukup kuat untuk menahan berat batang dan daunnya, atau anginnya terlalu kuat.
Ini yang disebut dengan “tumbang”.
Kita juga menggunakan kata “tumbang” dalam cara yang lebih kiasan atau simbolis. Misalnya, bila ada sebuah negara atau kekuasaan yang dulu kuat tiba-tiba menjadi lemah dan akhirnya runtuh, kita bisa katakan negara atau kekuasaan itu telah “tumbang”.
Ini seperti ketika ada kerajaan atau pemerintahan yang tidak bisa lagi menjaga kekuatannya karena ada pemberontakan atau perubahan politik besar.
Ketika kita berbicara tentang “menumbangkan” sesuatu, kita berarti kita sedang merobohkannya.
Ini bisa berarti memotong sebuah pohon besar hingga jatuh, atau secara kiasan, bisa juga berarti mengalahkan seseorang dalam kompetisi, atau menjatuhkan pemerintahan atau kekuasaan.
Ada juga arti lain dari “tumbang” yang tidak terlalu sering kita dengar.
Dalam konteks makanan, khususnya di Minangkabau, “tumbang” adalah makanan manis yang dibuat dari keladi, pisang, atau ubi yang direbus. Setelah itu, bahan-bahan itu akan ditumbuk halus sampai lembut, lalu dicampur dengan gula dan parutan kelapa.
“Menumbang” dalam konteks ini artinya memasak makanan tersebut.
Intinya, “tumbang” bisa berkaitan dengan kejatuhan sesuatu yang secara fisik roboh atau simbolis seperti kegagalan sebuah sistem atau kekuatan.
Dan “menumbangkan” adalah tindakan untuk menyebabkan jatuh atau kegagalan tersebut. Di sisi lain, dalam budaya tertentu, “tumbang” juga menjelaskan proses memasak makanan tradisional yang manis dan disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan.