Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘tajuk’ memiliki arti sebagai berikut:
- tajuk – alternatif makna ke-1
- tajuk: /ta·juk/ n 1 mahkota; petam; jamang (perhiasan kepala); 2 perhiasan kepala, spt jumbai dr bunga buatan yg dicocokkan di rambut (kundai, tudung kepala) hingga tampak menganjur ke atas; 3 cabang dan dedaunan sebuah pohon; bagian pohon di batang; 4 Lay kili-kili (sepotong kayu) yg dipasang mencuar atau menganjur di tepi perahu; 5 judul, kepala surat (makalah, surat kabar, dsb); 6 Bio seluruh sistem dedaunan pd pohon, kecuali batang;
- tajuk berita: kalimat pendek atau frasa yg ditempatkan secara mencolok pd sebuah berita dng menggunakan huruf yg menonjol; berita pokok; berita utama;
- tajuk mahkota 1: hiasan bunga pd mahkota; 2 ki yg terpuja-puja; yg tercinta; kekasih;
- tajuk rawal: Kom kain rentang;
- tajuk rencana: karangan pokok dl surat kabar, majalah, dsb;
- tajuk surat: kepala surat;
- menajuk: /me·na·juk/ v (sbg tajuk) menganjur; terkemuka; tampak tinggi
- tajuk – alternatif makna ke-2
- tajuk: /ta·juk/ Mk n tingkat; jenjang;
- bertajuk-tajuk: /ber·ta·juk-ta·juk/ v bertingkat-tingkat
- tajuk – alternatif makna ke-3
- tajuk: /ta·juk/ Sd n surau; langgar
Penjelasan Arti ‘Tajuk’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “tajuk” memiliki berbagai arti yang digunakan dalam konteks yang berbeda-beda.
Arti pertama dari “tajuk” adalah mahkota atau perhiasan kepala lainnya seperti jamang atau petam.
Ini adalah jenis hiasan yang dikenakan di kepala, biasanya sebagai bagian dari pakaian adat, untuk menambah keindahan atau menunjukkan status pemakainya. Pada zaman dahulu, mahkota sering dikenakan oleh raja atau ratu dan memberikan simbol kepemimpinan atau kekuasaan.
Kedua, “tajuk” juga mengacu pada perhiasan kepala yang terbuat dari bunga buatan atau hiasan lainnya yang diletakkan di rambut, biasanya dalam bentuk yang mengarah ke atas.
Ini sering kali dipakai dalam acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau upacara tradisional, untuk menambah keanggunan penampilan seseorang.
Ketiga, dalam dunia botani, “tajuk” merujuk pada cabang dan dedaunan suatu pohon.
Ini adalah bagian atas pohon yang biasanya lebat dan hijau, berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan sebagai perlindungan bagi hewan-hewan kecil maupun pohon itu sendiri dari sinar matahari yang langsung.
Keempat, dalam pelayaran, kata “tajuk” bisa merujuk pada kili-kili, yaitu sepotong kayu yang menonjol atau mencuat di tepi perahu.
Tajuk seperti ini berfungsi untuk menyeimbangkan perahu dan sering dipasang di bagian samping.
Kelima, dalam konteks penerbitan dan penulisan, “tajuk” paling sering diartikan sebagai judul atau kepala surat dari suatu makalah, surat kabar, atau publikasi lainnya.
Judul sangat penting karena itu adalah hal pertama yang dibaca dan bisa memberi kesan pertama tentang isi tulisan itu sendiri.
Keenam, “tajuk” juga dipakai dalam biologi untuk menggambarkan seluruh sistem dedaunan pada sebuah pohon, tak termasuk batangnya.
Selain itu, ada juga istilah “tajuk berita”, yang merupakan kalimat pendek atau frasa yang ditempatkan dengan mencolok pada sebuah berita untuk menarik perhatian pembaca.
“Tajuk mahkota” bisa berarti hiasan pada mahkota atau dalam penggunaan kiasan, seseorang yang sangat terhormat atau terpuji. “Tajuk rencana” adalah sebuah artikel atau karangan utama dalam sebuah surat kabar atau majalah.
“Tajuk surat” menunjuk pada bagian atas sebuah surat yang biasanya berisi informasi tentang pengirim.
Kata kerja “menajuk” berarti melakukan sesuatu sebagai tajuk, bisa berarti sesuatu yang menonjol atau tampak tinggi.
Dalam bahasa Minangkabau, “tajuk” dapat berarti tingkat atau jenjang.
Sedangkan “bertajuk-tajuk” berarti memiliki tingkatan atau jenjang yang berbeda-beda.
Dari konteks yang berbeda, kata “tajuk” dalam bahasa Sunda dapat merujuk pada bangunan seperti surau atau langgar, tempat ibadah atau pertemuan masyarakat.