Arti Kata ‘Induk’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘induk’ memiliki arti sebagai berikut:

  • induk: /in·duk/ n 1 ibu (terutama tt binatang); emak. Contoh: induk ayam; 2 Ling konstituen terpenting dl konstruksi modifikasi yg ber-kemampuan menempati fungsi sintaktis yg sama dng seluruh konstruksi itu, msl berjalan dl berjalan cepat; 3 ki yg terutama; yg menjadi pokok atau pangkal yg menjadi asal. Contoh: induk keributan itu adalah diganggunya gadis Minah oleh pemuda B; 4 ki inti; pati; bibit; biang. Contoh: induk cuka; induk karbol; 5 ki pusat (yg menjadi penyatu bagian, cabang, dsb). Contoh: induk per-usahaan; induk organisasi;
  • bako bako: keluarga dr pihak ayah. Contoh: sbg di rumah bako bako, ia merasa senang dan aman;
  • induk bala: biang keladi;
  • induk bangsa: yg menjadi asal suatu rumpun bangsa;
  • induk beras: ki istri;
  • induk buatan: Tern alat pemanas (listrik) yg disediakan untuk menghangatkan ruangan (tempat) anak unggas atau babi;
  • induk domba: domba yg tidak memenuhi syarat lagi sbg induk untuk mengembangkan keturunan dan biasanya lalu dijual ke jagal;
  • induk jari: ibu jari (tangan dan kaki); jempol;
  • induk kalimat: Ling bagian kalimat (klausa) dr kalimat majemuk bertingkat yg sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat yg mempunyai potensi untuk menjadi kalimat;
  • induk karangan: karangan utama di surat kabar atau majalah; tajuk rencana;
  • induk kereta api: kepala kereta api; lokomotif;
  • induk madu: sarang lebah;
  • induk pasukan: pasukan inti yg menjadi pokok dl gerakan perang;
  • induk roti: biang roti; adonan roti yg beragi;
  • induk rumah: rumah besar yg menjadi pokok;
  • induk semang 1: orang perem-puan yg mengambil orang lain (bukan keluarga) menjadi karib baiknya; 2 orang yg memberi pekerjaan; majikan; 3 orang yg memegang rumah (mengusahakan, menyeleng-garakan) pemondokan;
  • induk tangan: jari yg terbesar; ibu jari; jempol;
  • induk tentara: pasukan terbesar (dl gerakan perang);
  • induk utang: utang yg asal (pokok), belum ditambah bunga;
  • berinduk: /ber·in·duk/ v 1 mempunyai induk; 2 berpangkal; berpokok. Contoh: pembunuhan itu berinduk pd ketidaksenangan pemuda A akan ejekan pemuda B;
  • menginduk: /meng·in·duk/ v berinduk kpd; menjadikan sbg induk. Contoh: Koperasi Pusat Bahasa menginduk pd Pusat Koperasi Pegawai Negeri;
  • keindukan: /ke·in·duk·an/ n sifat-sifat khas yg diperlihatkan oleh induk;
  • seperinduk: /se·per·in·duk/ n semua keturunan yg berasal dr satu induk (sekeluarga, sekaum, sekerabat, dsb)

Penjelasan Arti ‘Induk’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “induk” bisa merujuk pada beberapa pengertian yang berbeda tergantung pada konteksnya. Pertama, kata induk sering digunakan untuk menyebut ibu dari hewan, mirip seperti kita memanggil “emak” atau “ibu” dalam konteks manusia.

Contoh yang biasa kita dengar adalah “induk ayam”, yang merujuk pada ayam betina yang mengurusi anak-anaknya.

Dalam bidang linguistik, kata induk digunakan untuk menyatakan elemen atau bagian terpenting dalam suatu struktur bahasa.

Contohnya, dalam frase “berjalan cepat”, kata “berjalan” adalah induk karena merupakan kata kerja dasar yang bisa berdiri sendiri dan memberi makna utama dalam kalimat itu.

Ketika kita menyebut sesuatu sebagai “induk” dalam percakapan sehari-hari, itu biasanya berarti sesuatu yang pokok atau utama, seperti sumber atau asal dari sesuatu.

Misalnya, bisa diucapkan bahwa “induk keributan itu adalah gara-gara ulah pemuda B yang mengganggu gadis Minah”. Dalam hal itu, “induk” merujuk pada penyebab utama dari suatu masalah.

Kata induk juga bisa berarti sesuatu yang menjadi pusat atau inti, semacam ‘bibit’ atau ‘biang’ dari sesuatu.

Dalam konteks ini, kata-kata seperti “induk cuka” atau “induk karbol” mengacu pada zat yang dianggap sumber dari cuka atau karbol itu sendiri.

Selain itu, “induk” juga bisa digunakan dalam konteks organisasi atau strukturnya, seperti “induk perusahaan” atau “induk organisasi”, yang merujuk pada pusat atau kantor utama yang mengelola seluruh cabang atau bagian dari organisasi atau perusahaan tersebut.

Beberapa frasa memakai kata “induk” untuk menggambarkan hal-hal spesifik, seperti “induk bako” yang berarti keluarga dari pihak ayah, atau “induk buatan” yaitu alat pemanas yang digunakan untuk memberikan kehangatan pada anak unggas atau babi.

Ada juga istilah-istilah lain yang menggunakan kata “induk”, seperti “induk jempol” yang berarti ibu jari, atau “induk kalimat” yang dalam linguistik digunakan untuk merujuk pada bagian utama dari suatu kalimat majemuk.

Secara verbal, “berinduk” berarti punya induk atau berpokok pada sesuatu, dan “menginduk” berarti menjadikan sesuatu sebagai induk atau berinduk kepada sesuatu.

“Keindukan” adalah sifat atau karakteristik yang ditunjukkan oleh induk.

Tentunya, ada banyak lagi penggunaan kata “induk” yang bisa kita temukan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari atau dalam bidang-bidang khusus seperti biologi, sastra, dan teknologi.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/induk