Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘tumpang-tindih’ memiliki arti sebagai berikut:
- tumpang-tindih: /tum·pang-tin·dih/ v, ber·tum·pang-tin·dih: v 1 bersusun-susun tindih-menindih; 2 ki bertimbun-timbun banyak sekali; berjejal-jejal; bertumpuk-tumpuk. Contoh: penduduk kota besar tumpang-tindih; 3 ki bercampur aduk, saling berbeda (bertentangan). Contoh: makin banyak yg mengurus desa, makin banyak peraturan atau kebijaksanaan yg tumpang-tindih;
- ketumpangtindihan: /ke·tum·pang·tin·dih·an/ n perihal (keadaan) tumpang tindih. Contoh: sejumlah mata pelajaran kini sedang diteliti seberapa jauh ketumpangtindihan nya
Penjelasan Arti ‘Tumpang-tindih’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata ‘tumpang-tindih’ sering kita dengar dan mungkin sudah tidak asing lagi. Kalau kita ingin memahaminya dengan lebih sederhana, kita bisa bayangkan saat kita menyusun buku.
Buku-buku itu bisa kita letakkan satu di atas yang lain sehingga menyusun sebuah tumpukan. Nah, kata ‘tumpang-tindih’ punya arti mirip dengan itu, yaitu bersusun atau bertumpuk-tumpuk, di mana satu hal menindih yang lain.
Kalau bicara dalam konteks yang lebih luas, ‘tumpang-tindih’ juga berarti banyaknya sesuatu yang berjejal atau bertimbun-timbun.
Misalnya, di kota-kota besar, kita sering melihat banyak orang berdesakan di bis atau kereta, atau banyaknya iklan yang bertumpuk di papan reklame. Itulah gambaran dari ‘tumpang-tindih’ dalam pengertian bertumpuk-tumpuk banyak sekali atau berjejal-jejal.
Selain itu, ‘tumpang-tindih’ juga bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan yang bercampur aduk dan saling bertentangan.
Ini kayanya beberapa aturan atau kebijakan yang bertabrakan, sehingga membuat kebingungan. Contohnya di sebuah desa, bisa jadi ada banyak sekali peraturan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta adat istiadat setempat yang berbeda-beda sehingga masyarakatnya bingung harus mengikuti yang mana.
Dari sisi akademis, istilah ‘ketumpangtindihan’ merujuk pada situasi di mana beberapa mata pelajaran memiliki materi yang saling bersinggungan atau sama, dan ini jadi topik penelitian untuk mengerti seberapa jauh materi-materi tersebut saling menindih satu sama lain.
Jadi, ‘tumpang-tindih’ adalah istilah yang bisa digunakan dalam berbagai situasi untuk menjelaskan fenomena menumpuk atau bertabrakan, baik dalam hal fisik seperti buku-buku yang bertumpuk, sosial seperti penduduk yang berjejal, atau abstrak seperti peraturan yang saling bertentangan.