Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sempit’ memiliki arti sebagai berikut:
- sempit: /sem·pit/ a 1 kurang dr ukuran luas (besar) yg diperlukan. Contoh: rumah ini terlalu sempit untuk ukuran kita; kalau saja aku agak kurus sedikit, baju ini tentu tidak terasa sempit lagi; 2 ki picik (tt buah pikiran, pandangan, pengetahuan, dsb). Contoh: krn kurang bergaul, ia mempunyai pandangan yg sempit sekali; 3 penuh sesak (tt kampung dsb). Contoh: Jakarta dirasakan semakin sempit krn penduduknya semakin bertambah; 4 ki serba sedikit atau hampir kurang (tt uang, pendapatan, dsb). Contoh: rasanya uang sekian itu sempit sekali untuk membiayai perayaan ini; 5 ki lekas marah; tidak sabar (tt sifat seseorang). Contoh: sempit hati; sempit pikiran; 6 mepet (tt waktu). Contoh: krn sempit nya waktu, ia tidak sempat pamit pd sanak saudaranya; 7 susah (tt hidup). Contoh: di daerah gersang ini banyak orang yg sempit hidupnya;
- sempit akal: kurang cerdik;
- sempit alam: lekas marah;
- sempit dada: lekas marah;
- sempit hati: cepat marah;
- sempit kalang: lekas marah. Contoh: sifatmu itu jangan diterus-teruskan, apalagi sifat sempit akal kalang itu;
- sempit kening: mudah sekali tersinggung. Contoh: ia adalah orang yg sempit akal kening krn sebentar-sebentar marah;
- sempit mata: kurang luas pandangan; picik;
- sempit pintu rezeki: sukar hidup; sukar mendapatkan uang atau rezeki. Contoh: di kota ini rupanya sempit akal pintu rezeki kami;
- sempit waktu: kurang waktu; ketiadaan waktu senggang;
- bersempit-sempit: /ber·sem·pit-sem·pit/ v berdesak-desak di tempat yg sempit; berasak-asak; bersesak. Contoh: kalau punya kamar yg lebar, mengapa kamu harus mau – di kamar pengap ini?
- menyempit: /me·nyem·pit/ v 1 menjadi sempit; 2 ki menghalang-halangi (orang bekerja); menyusahkan;
- menyempitkan: /me·nyem·pit·kan/ v menjadikan sempit;
- sempitan: /sem·pit·an/ n sesuatu yg sempit;
- persempitan: /per·sem·pit·an/ n 1 perihal mempersempit; 2 tempat yg sempit;
- mempersempit: /mem·per·sem·pit/ v menjadikan lebih sempit;
- – hak berbicara: mengurangi hak berbicara; – kebebasan bergerak: membatasi kebebasan bergerak: – penghidupan: menyusahkan penghidupan;
- penyempitan: /pe·nyem·pit·an/ n 1 proses, cara, perbuatan menjadi sempit:
- – pembuluh darah; 2 perbuatan atau hal menyempitkan. Contoh: – ruang gerak seniman Rusia menyebabkan timbulnya pembangkangan; 3 bagian yg sempit dr suatu struktur yg menghubungkan dua bagian yg lebih besar;
- kesempitan: /ke·sem·pit·an/ 1 a terdesak sehingga tidak dapat bergerak lagi; tersudut; terpepet; 2 n kepicikan; kekurangan (uang, waktu, dsb); 3 n perihal (yg bersifat, berciri) sempit; 4 a terlalu sempit;
- – akal: ki kekurangcerdikan; kebodohan
Penjelasan Arti ‘Sempit’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “sempit” digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak cukup luas atau kurang dalam ukuran atau ruang yang ada. Misalnya, kalau kamu masuk ke dalam sebuah rumah dan merasa tidak ada cukup ruang untuk bergerak dengan bebas, itu artinya rumah tersebut sempit untuk ukuran kita.
Atau, jika seseorang mencoba memakai baju yang terasa ketat dan tidak nyaman, baju itu bisa dikatakan sempit karena ukurannya yang tidak pas.
Selain itu, “sempit” juga sering digunakan dalam konteks kiasan untuk menjelaskan pandangan seseorang yang tergolong picik.
Ini bisa terjadi ketika seseorang tidak terlalu banyak berinteraksi atau bergaul dengan orang lain, dan akibatnya memiliki pemikiran yang terbatas atau tidak terbuka terhadap gagasan baru.
Di perkotaan yang padat, kita sering mendengar kata “sempit” untuk menggambarkan kampung-kampung atau jalanan yang penuh sesak dengan orang dan kendaraan, dan hal ini biasanya terjadi karena jumlah penduduk yang terus bertambah.
Dalam kehidupan sehari-hari, “sempit” juga bisa berarti kekurangan uang atau pendapatan.
Misalnya, ketika uang yang kita miliki terasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau untuk merayakan sebuah acara, kondisi ini disebut sebagai kondisi yang sempit secara finansial.
Perasaan cepat marah atau tidak sabar juga digambarkan sebagai “sempit”.
Jadi, kalau seseorang mudah marah atau cepat tersinggung, kita bisa mengatakan bahwa orang tersebut memiliki sifat sempit hati atau sempit pikiran.
Kata “sempit” juga bisa berhubungan dengan waktu.
Jika seseorang tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan sesuatu karena kesibukannya, ini disebut sebagai waktu yang sempit.
Ada juga frase-frase khusus yang menggunakan kata “sempit”, seperti “sempit akal” yang artinya kurang cerdik atau bodoh, “sempit hati” yang berarti cepat marah, atau “sempit pintu rezeki” yang digunakan untuk menggambarkan kesulitan ekonomi yang dihadapi seseorang.
Beberapa kata yang berkaitan dengan “sempit” di antaranya adalah “bersempit-sempit” yang berarti berdesak-desakan di tempat sempit, “menyempit” yang berarti menjadikan atau menjadi sesuatu yang sempit, dan “menyempitkan” yang artinya menjadikan sesuatu lebih sempit.
Ada juga “persempitan” yang berkaitan dengan proses mempersempit sesuatu atau tempat yang sempit.
Kita sering mendengar tentang penyempitan dalam konteks yang berbeda, seperti penyempitan pembuluh darah dalam bidang kedokteran, atau penyempitan ruang gerak yang bisa menggambarkan pembatasan dalam berbagai aspek sosial atau politik.
Secara keseluruhan, “sempit” bisa merujuk pada banyak situasi, baik fisik maupun abstrak, dan seringkali menunjukkan situasi di mana ada kekurangan atau keterbatasan ruang, waktu, atau fleksibilitas.