Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘singgasana’ memiliki arti sebagai berikut:
- singgasana: /sing·ga·sa·na/ n kursi kerajaan untuk tempat duduk raja; takhta;
- singgasana kiani: takhta kerajaan
Penjelasan Arti ‘Singgasana’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Singgasana adalah sebuah kursi yang biasanya besar dan mewah yang digunakan sebagai tempat duduk raja atau pemimpin sebuah kerajaan. Kata ‘singgasana’ sendiri seringkali kita dengar dalam cerita-cerita dongeng atau sejarah tentang kerajaan-kerajaan zaman dulu.
Singgasana ini bukan sekadar kursi biasa, tapi menggambarkan kekuasaan dan otoritas seseorang yang duduk di atasnya. Kursi ini biasanya ditempatkan di ruang yang khusus yang disebut dengan istana atau balai kerajaan.
Jika kita melihat singgasana dalam cerita atau film, kursi ini sering digambarkan dengan ukiran yang rumit dan terbuat dari bahan yang berharga seperti emas atau perak, serta dihiasi dengan permata.
Ini tidak hanya soal estetika belaka, namun juga untuk menunjukkan kekayaan dan keagungan kerajaan. Singgasana menjadi simbol kehormatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang raja atau ratu.
Oleh karena itu, tidak heran jika upacara penobatan seorang raja baru selalu melibatkan prosesi penting di mana ia akan duduk di singgasana kerajaan untuk pertama kalinya sebagai tanda bahwa ia sah menjadi pemimpin.
Dalam istilah lain, singgasana juga disebut sebagai ‘takhta’.
Kata ‘takhta’ ini sering digunakan secara bergantian dengan ‘singgasana’ dan menunjukkan fungsi yang sama yaitu sebagai simbol kekuasaan raja atau ratu. Selain itu, ada juga istilah ‘singgasana kiani’, yang merujuk pada takhta kerajaan.
‘Kiani’ di sini menampilkan keistimewaan atau kekhususan dari singgasana tersebut, sehingga takhta kerajaan banyak dianggap sebagai sesuatu yang sangat sakral dan harus dijaga dengan baik.
Singgasana kerajaan dalam banyak tradisi juga dikaitkan dengan warisan dan leluhur kerajaan.
Oleh karena itu, seringkali ada ritual khusus dalam kaitannya dengan singgasana, seperti pembersihan, penghormatan, atau tradisi yang harus dijalankan oleh orang-orang tertentu dari kerajaan itu.
Singgasana kerajaan merupakan pusat dari banyak kegiatan penting dalam kerajaan, termasuk upacara penobatan, perayaan, serta pengambilan keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan kerajaan tersebut.