Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘seluk-beluk’ memiliki arti sebagai berikut:
- seluk-beluk: /se·luk-be·luk/ n 1 sangkut-paut (berbagai-bagai pertalian, spt pertalian kekeluargaan, utang piutang). Contoh: ia anak kakak istri saya, jadi ada jugalah -nya; 2 segala sesuatu (spt hal yg sulit-sulit, rahasia) yg bertalian dng suatu hal (pekerjaan, perkara, dsb). Contoh: baik kita serahkan saja kepadanya sebab dialah yg mengetahui – perkara itu; 3 kesulitan atau keruwetan (krn berliku-liku, libat-melibat, sangkut-menyangkut, dsb). Contoh: tidak mudah memutuskan perkara yg banyak -nya spt itu;
- berseluk-beluk: /ber·se·luk-be·luk/ v 1 bersangkut-paut (kekeluargaan dsb); ada sangkut pautnya (dng). Contoh: mereka itu – krn sekampung; 2 berbelit-belit (berjalin-jalin) dng. Contoh: pekerjaan yg senantiasa – dng pelbagai rahasia; 3 banyak seluk-beluknya; sulit; ruwet. Contoh: masalah yg – tidak keruan
Penjelasan Arti ‘Seluk-beluk’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Istilah “seluk-beluk” sering digunakan untuk menggambarkan berbagai aspek yang berkaitan dengan sesuatu atau seseorang yang cukup rumit dan tidak selalu mudah untuk dipahami.
Bayangkan jika kamu sedang mengikuti jalan setapak di hutan yang berliku-liku, penuh cabang-cabang yang tumbuh ke segala arah, ada batu besar tiba-tiba menghadang, dan mungkin tersembunyi jauh dari pandangan awal.
Inilah gambaran yang bisa dijadikan analogi untuk menggambarkan apa itu seluk-beluk.
Ketika kita membahas “seluk-beluk” dalam konteks pertalian, misalnya dalam kekeluargaan, kita berbicara tentang berbagai hubungan, kewajiban, dan interaksi yang terbentuk antar anggota keluarga.
Bisa jadi ini termasuk bagaimana anggota keluarga saling mendukung, tradisi yang dijalankan bersama, atau masalah utang piutang yang terjadi di antara mereka. Macam-macam hubungan ini bisa rumit, karena semua orang memiliki karakteristik dan kepentingan pribadi yang bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi satu sama lain.
Pada konteks yang kedua, “seluk-beluk” bisa mengacu pada semua hal yang terkait dengan suatu pekerjaan atau perkara.
Ini termasuk detail-detail kecil, prosedur yang rumit, dan mungkin juga rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu yang sangat akrab dengan situasi tersebut. Misalkan dalam sebuah proyek, “seluk-beluk” ini mungkin mencakup cara-cara mengelola anggaran, waktu, sumber daya manusia, hingga problem solving ketika hal tak terduga terjadi.
Akhirnya, penggunaan kata ini dalam ekspresi “kesulitan atau keruwetan” menunjukkan adanya situasi atau masalah yang sangat kompleks karena banyaknya variabel yang berinteraksi secara dinamis dan sering tidak terduga.
Sebagai contoh, ketika berbicara tentang hukum atau politik, “banyak seluk-beluknya” bisa berarti ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum dapat mencapai suatu keputusan atau kesimpulan.
“Seluk-beluk” juga digunakan secara verbal dengan bentuk “berseluk-beluk”, menunjukkan bahwa sesuatu itu memiliki hubungan yang rumit atau terlibat dalam hal-hal yang berbelit-belit.
Misal, dalam perkara masyarakat, kelompok-kelompok sosial mungkin “berseluk-beluk” karena mereka memiliki latar belakang, sejarah bersama, atau interaksi teratur yang membuat mereka terikat erat satu sama lain.
Dalam keseharian, kita mungkin sering menemui situasi atau objek yang “banyak seluk-beluknya”, yang berarti kita harus berpikir keras, bersabar, dan teliti untuk mengatasinya.
Sebaliknya, jika seseorang mahir menjalani atau menghandle sesuatu yang “berseluk-beluk”, berarti mereka sangat paham tentang detail dan kekompleksan kondisi tersebut dan mampu mengelola atau memecahkannya dengan baik.