Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘manut’ memiliki arti sebagai berikut:
- manut: /ma·nut/ Jw a suka menurut; patuh;
- manutan: /ma·nut·an/ n penurut
Penjelasan Arti ‘Manut’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “manut” merupakan kata yang berasal dari bahasa Jawa yang dalam penggunaan sehari-hari sering dikaitkan dengan sikap kepatuhan atau ketaatan seseorang terhadap aturan, orang lain, atau perintah.
Ketika seseorang disebut “manut”, ini berarti dia mudah untuk menurut atau mengikuti apa yang disarankan atau diperintahkan kepadanya tanpa banyak memberontak atau memprotes.
Misalnya, dalam sebuah keluarga, jika orang tua memberikan nasihat atau mengarahkan anaknya untuk melakukan sesuatu yang baik, dan anak tersebut langsung mengikutinya, maka anak itu dapat dikatakan memiliki sifat “manut”.
Sifat ini sering dianggap positif karena menunjukkan sikap hormat dan menghargai pendapat atau kebijakan yang diberikan oleh seseorang yang dianggap lebih tahu atau berpengalaman, seperti orang tua, guru, atau pemimpin.
Sementara itu, “manutan” adalah kata benda yang merujuk pada orang yang memiliki kepribadian atau sifat yang bersedia menurut.
Kata ini menjelaskan identitas seseorang dalam hal sikap dan perilakunya yang penurut. Orang yang “manutan” biasanya dikarakteristikkan sebagai individu-individu yang tidak suka menentang atau berdebat, dan lebih memilih mengikuti arahan yang diberikan.
Meskipun kepatuhan bisa menjadi hal yang baik, terutama jika itu berarti mengikuti aturan yang adil dan bermanfaat, namun dalam beberapa situasi, sifat “manut” atau “manutan” ini bisa disalahgunakan.
Misalnya, jika seseorang selalu diminta menurut tanpa mempertimbangkan apa yang ia inginkan atau percaya, maka ini bisa menimbulkan masalah seperti kurangnya kepercayaan diri atau tidak mampu membuat keputusan sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, terlepas dari usianya, untuk mengetahui kapan harus “manut” dan kapan harus mempertahankan pendiriannya sendiri, terutama jika itu menyangkut kebenaran dan keadilan.
Dalam proses belajar dan tumbuh, menemukan keseimbangan antara menurut dan berdiri sendiri adalah kunci untuk menjadi individu yang tangguh dan mandiri..