Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘lugas’ memiliki arti sebagai berikut:
- lugas: /lu·gas/ a 1 mengenai yg pokok-pokok (yg perlu-perlu) saja. Contoh: pembicaraannya selalu lugas , tidak pernah menyimpang ke sana-sini; 2 bersifat spt apa adanya; lugu; serba bersahaja; serba sederhana. Contoh: cara berdandannya lugas , tidak mencolok; 3 tidak berbelit-belit. Contoh: kalimatnya lugas , tidak berbunga-bunga; 4 tidak bersifat pribadi; objektif. Contoh: masalah itu dapat diselesaikan secara lugas;
- kelugasan: /ke·lu·gas·an/ n 1 hal mengenai yg pokok (yg penting, yg perlu). Contoh: pembicaraan dilakukan dng bertolak dr asas kehematan, kelugasan , dan keefisienan; 2 kesederhanaan; keluguan; kepolosan. Contoh: kelugasan dl sikap dan dl berpakaian merupakan daya tarik tersendiri; 3 perihal tidak berbelit-belit (tt bahasa, kalimat). Contoh: kelugasan setiap kalimat yg diutarakannya memudahkan pemahaman bagi yg mendengarkannya; 4 tidak bersifat pendapat pribadi; keobjektifan
Penjelasan Arti ‘Lugas’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “lugas” sering kita dengar dalam keseharian, mungkin saat seseorang berkomentar tentang cara berbicara atau menulis yang sederhana dan mudah dimengerti. Sebenarnya, arti lugas itu lebih dalam daripada yang tampak di permukaan.
Pertama, “lugas” ini bisa berarti bicara atau menceritakan sesuatu hanya dengan menggunakan poin-poin utama yang penting saja.
Jadi, kalau ada seseorang yang pemilihan kata-katanya langsung pada inti dari yang ingin disampaikan, tanpa mengelilingi cerita atau melebar ke topik lain, itu namanya lugas.
Kemudian, lugas juga bisa menggambarkan seseorang atau sesuatu yang apa adanya, tanpa tambahan-tambahan yang tak perlu, serba sederhana.
Misalnya, gaya berpakaian yang tak mencolok atau berlebihan—cukup simpel tapi tetap enak dipandang—itu juga dianggap lugas.
Selain itu, lugas dapat diartikan sebagai sesuatu yang langsung dan tidak bertele-tele.
Bayangkan ketika kamu membaca sebuah kalimat yang lurus dan jelas maksudnya, tidak penuh dengan kata-kata kiasan atau perumpamaan yang membuat kamu harus berpikir keras untuk memahaminya.
Nah, itulah lugas.
Terakhir, sifat lugas mencakup cara pandang yang tidak diselimuti opini pribadi atau subjektif. Dalam menyelesaikan masalah, contohnya, bila seseorang dapat melihat segala sesuatu secara objektif dan berdasarkan fakta-fakta yang ada, tanpa terpengaruh oleh perasaan pribadi, sikapnya disebut lugas.
Sedangkan “kelugasan” merupakan istilah yang mengacu pada karakteristik atau kondisi di mana kepolosan, kesederhanaan, dan kejelasan menjadi kunci utama.
Kalau dalam sebuah diskusi, misalnya, seseorang mendasarkan argumen pada prinsip-prinsip dasar seperti kehematan (hemat), lugas (sederhana dan jelas), dan keefisienan (efektif dan efisien), maka itulah yang disebut dengan kelugasan.
Selain itu, pada penampilan atau keramahan yang polos dan sederhana juga bisa dinilai sebagai kelugasan yang memiliki daya tarik tersendiri.
Dari penjelasan ini, kamu bisa melihat bahwa menjadi lugas itu penting, terutama dalam komunikasi.
Orang-orang cenderung lebih menghargai dan memahami apa yang kamu sampaikan, karena lugas membuat segalanya jadi lebih jernih dan menghindari kesalahpahaman. Kamu bisa praktikkan berbicara atau menulis secara lugas dalam tugas sekolah atau saat berdiskusi dengan teman, ini akan membuatmu lebih dipercaya dan dihargai.