Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘larung’ memiliki arti sebagai berikut:
- larung – alternatif makna ke-1
- larung: /la·rung/ n peti mayat yg tidak berdasar
- larung – alternatif makna ke-2
- larung: /la·rung/ Jw v, me·la·rung·kan: v membiarkan hanyut; menghanyutkan. Contoh: nelayan itu larung topinya yg dibawa ombak kian kemari
Penjelasan Arti ‘Larung’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Larung dalam kebudayaan Indonesia biasanya dikaitkan dengan upacara seremonial yang memiliki banyak makna dan tujuan tergantung pada konteks dan daerahnya. Ada dua pengertian utama dari kata larung yang perlu kita pahami:
1.
Larung sebagai peti mayat yang tidak berdasar yaitu peti yang dibuat khusus untuk mengapungkan mayat di sungai atau laut. Praktek ini adalah bagian dari upacara pemakaman di beberapa kebudayaan di Indonesia, seperti pada masyarakat di sekitar sungai atau di kepulauan.
Larung jenis ini diniatkan agar jenazah dapat dihanyutkan pergi mengikuti arus air, yang dipercaya bisa membawa roh menuju alam baka atau ke kehidupan selanjutnya sesuai keyakinan masyarakat setempat.
Ini adalah bentuk penghormatan terakhir bagi yang telah meninggal, dan juga melambangkan pelepasan roh dari dunia fana.
2. Dalam konteks lain, larung juga berarti tindakan ‘melarungkan’, yaitu melepas atau menghanyutkan benda ke dalam air.
Misalnya, nelayan yang ‘melarungkan’ topinya yang terbawa ombak, berarti dia membiarkan topinya hanyut terbawa air dan tidak mencoba untuk mengambilnya. Kadang-kadang, dalam tradisi tertentu, larung dilakukan sebagai upacara dengan tujuan tertentu, misalnya meminta keselamatan saat di laut, kesuburan, atau sebagai bentuk syukur kepada dewa laut atau penguasa alam lainnya.
Dalam konteks ini, hal-hal yang dilakukan umumnya adalah penghanyutan model atau miniatur dari sesuatu, bisa berupa replika perahu, sesajen, atau benda lain yang dianggap memiliki kaitan dengan permohonan atau ucapan syukur tersebut.
Kedua penggunaan kata ‘larung’ ini menggambarkan tradisi yang kaya akan simbolisme dan merupakan bagian dari warisan budaya di Indonesia.
Upacara larung mencerminkan hubungan manusia dengan alam serta kepercayaan spiritual yang mendalam, yang menunjukkan rasa hormat dan pengakuan atas kuasa yang lebih besar dari kehidupan manusia itu sendiri.