Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘jamah’ memiliki arti sebagai berikut:
- jamah: /ja·mah/ v, men·ja·mah 1: v menyentuh dng jari; meraba; memegang. Contoh: ia jamah tubuh orang itu; 2 ki meniduri; menodai. Contoh: pemuda itu telah jamah gadis kampung itu;
- terjamah: /ter·ja·mah/ v 1 sudah dijamah; 2 dijamah tanpa disengaja; tersentuh; 3 dimasuki; dikenal (tt daerah, hutan, dsb). Contoh: hutan itu belum terjamah oleh manusia;
- jamahan: /ja·mah·an/ n hasil menjamah; sentuhan (dng jari); rabaan; pegangan. Contoh: jamahan tangannya lembut mengesankan;
- jamah-jamahan: /ja·mah-ja·mah·an/ n hamba perempuan yg dipergundik;
- penjamah: /pen·ja·mah/ n orang yg menjamah;
- penjamahan: /pen·ja·mah·an/ n 1 proses, cara, perbuatan menjamah; 2 pegangan; pekerjaan (sesuatu yg dikerjakan)
Penjelasan Arti ‘Jamah’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “jamah” merupakan istilah yang berasal dari bahasa Indonesia yang memiliki berbagai arti tergantung pada konteks penggunaannya. Secara umum, kata “menjamah” berarti menyentuh sesuatu dengan jari atau tangan.
Misalnya, jika kamu sedang di toko buku dan kamu membuka dan menyentuh halaman buku itu dengan jari, itulah yang dimaksud dengan menjamah. Jadi, kalimat “ia menjamah tubuh orang itu” berarti ia menyentuh tubuh orang tersebut, mungkin untuk meraba atau memeriksa kondisinya.
Selain itu, kata “jamah” bisa juga digunakan dalam konteks yang lebih serius dan kiasan, seperti dalam menunjukkan perilaku tidak senonoh.
Contohnya, kalimat “pemuda itu telah menjamah gadis kampung itu” mengindikasikan bahwa pemuda tersebut telah bersikap tidak sopan atau bahkan melewati batas terhadap gadis tersebut dalam konteks seksual.
“Terjamah” adalah bentuk pasif dari menjamah.
Artinya, sesuatu atau seseorang telah disentuh atau dijamah oleh orang lain, atau bisa juga tanpa sengaja tersentuh. Contohnya, dapat kita katakan bahwa “hutan itu belum terjamah oleh manusia” artinya hutan tersebut masih asli dan belum dieksplorasi atau dimasuki oleh manusia.
Kemudian istilah “jamahan” adalah nama dari sesuatu yang dihasilkan dari proses menjamah, misalnya sebuah sentuhan atau pegangan.
Sebagai contoh, jika seseorang memberikan pujian terhadap cara seseorang memegang sesuatu, “jamahan tangannya lembut mengesankan” menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki cara menyentuh atau memegang yang lembut dan memuaskan.
Sedangkan “jamah-jamahan” merujuk pada hamba perempuan yang dianggap sebagai objek seks atau dipergundik, yang merupakan penggunaan kata yang sudah cukup usang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai modern tentang kesetaraan gender.
“Penjamah” adalah orang yang melakukan aksi menjamah atau menyentuh sesuatu.
Dan “penjamahan” bisa merujuk pada proses melakukan aksi tersebut atau bisa juga merujuk pada pegangan atau hasil kerja yang dikerjakan si penjamah.
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat bahwa kata “jamah” bisa memiliki banyak makna yang bergantung pada situasi, konteks, dan cara penggunaannya dalam suatu kalimat atau percakapan.