Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘senggol’ memiliki arti sebagai berikut:
- senggol: /seng·gol/ /sénggol/ v, ber·seng·gol: v bersenggolan;
- senggol-menyenggol: /seng·gol-me·nyeng·gol/ v saling menyenggol;
- bersenggolan: /ber·seng·gol·an/ v bersentuhan; bersinggungan;
- menyenggol: /me·nyeng·gol/ v menyentuh; menyinggung;
- tersenggol: /ter·seng·gol/ v tersentuh; tersinggung;
- senggolan: /seng·gol·an/ n hasil perbuatan menyenggol; sentuhan; singgungan;
- penyenggolan: /pe·nyeng·gol·an/ n proses, cara, perbuatan menyenggol. Contoh: peristiwa – antara kedua kendaraan itu mengakibatkan seorang penumpangnya terluka;
- kesenggol: /ke·seng·gol/ v cak tersenggol. Contoh: adiknya – motor tetapi tidak sampai lecet
Penjelasan Arti ‘Senggol’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “senggol” adalah istilah yang berasal dari bahasa sehari-hari yang kerap kita dengar atau alami. Kata ini merujuk pada tindakan menyentuh sesuatu atau seseorang secara tidak sengaja, biasanya dalam situasi yang sempit atau penuh sesak.
Ketika kita menggunakan kata “bersenggol,” kita sedang berbicara tentang aksi di mana dua orang atau lebih saling bersentuhan, bisa jadi bahu mereka tersenggol satu sama lain di tempat yang ramai, misalnya saat di pasar atau naik transportasi umum.
Sedangkan “senggol-menyenggol” menggambarkan situasi di mana orang-orang saling menyenggol.
Ini sering terjadi di lingkungan yang padat di mana semua orang bergerak dekat satu sama lain dan tak bisa menghindar dari kontak fisik.
Dalam konteks “bersenggolan,” kita mengartikannya sebagai kondisi bersentuhan atau bertemu.
Sebagai contoh, saat dua orang lewat di jalan yang sempit, mereka mungkin bersenggolan karena tidak ada cukup ruang.
“Menyenggol” merupakan tindakan aktif seseorang yang menyentuh, menyinggung seseorang lainnya atau sesuatu.
Bisa juga digunakan dalam konteks tidak hanya fisik tetapi juga dalam percakapan, jika kita berkata sesuatu yang mungkin tanpa sengaja menyinggung perasaan orang lain.
“Tersenggol” biasanya terjadi ketika kita tanpa sengaja tersentuh atau tersinggung oleh seseorang atau sesuatu.
Misalnya, ketika kita sedang berjalan dan lengan kita tersenggol oleh seseorang yang lewat.
“Senggolan” adalah hasil dari tindakan menyenggol, yakni sentuhan atau singgungan yang terjadi antara dua benda atau orang.
Dalam hal “penyenggolan,” ini berkaitan dengan proses atau cara menyenggol itu terjadi.
Misalnya, saat ada dua kendaraan yang saling bertabrakan ringan di jalanan, itulah yang disebut dengan penyenggolan.
Terakhir, “kesenggol” dalam penggunaan yang tidak formal, sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang atau sesuatu telah tersenggol, baik secara fisik maupun dalam percakapan.
Seperti, adik yang kesenggol motor tapi untungnya tidak cedera.
Secara umum, kata “senggol” dan turunannya mengacu pada kontak fisik yang tidak disengaja atau kebetulan yang terjadi antara dua objek atau lebih dalam ruang yang terbatas atau penuh.
Namun, kata ini juga dapat dipakai dalam situasi non-fisik sebagai metafora untuk insiden atau peristiwa yang tidak disengaja namun memiliki dampak atau konsekuensi..