Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘cocol’ memiliki arti sebagai berikut:
- cocol – alternatif makna ke-1
- cocol: /co·col/ Jk v, men·co·col: v menyentuh sedikit (sambal, air gula, dsb); mencecah; mencolek;
- mencocolkan: /men·co·col·kan/ v menyentuhkan sedikit (pd sambal, air gula, dsb); mencecahkan pd. Contoh: ia mengepal-ngepal ketan itu lalu mencocolkan nya ke air gula
- cocol – alternatif makna ke-2
- cocol: /co·col/ ark, men·co·col: v menonjol ke luar; mencuar di atas. Contoh: di atas kepalanya cocol sanggul semat
Penjelasan Arti ‘Cocol’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “cocol” memiliki beberapa pengertian dalam bahasa Indonesia. Kata ini sering digunakan ketika kita berbicara tentang mengambil sedikit bahan makanan seperti sambal atau lalapan dengan menggunakan jari atau alat makan lainnya.
Misalnya, ketika kita makan kerupuk, kita biasa mencelupkannya sedikit ke dalam sambal sebelum memakannya. Ini adalah penggunaan yang umum dari kata “cocol” sebagai kata kerja.
Saat seseorang mengatakan “mencocol”, biasanya ini berarti mereka hanya menyentuh atau mengambil sedikit dari sesuatu.
Misalnya, ketika kamu makan soto, kamu mungkin mencocol sedikit sambal dengan sendokmu untuk menambahkan rasa pedas pada soto tersebut. Dalam konteks ini, “mencocol” bisa dianggap sebagai tindakan menambahkan sedikit bumbu atau penyedap rasa ke dalam makanan yang hendak dikonsumsi.
Selain itu, ada juga ungkapan “mencocolkan”.
Kata ini digunakan ketika kita membuat sesuatu menyentuh sesuatu yang lain. Sebagai contoh, ketika membuat jajan pasar seperti ketan, seseorang mungkin akan mengambil bola ketan dengan tangan, lalu mencocolkannya ke dalam air gula.
Ini berarti bahwa bola ketan itu disentuhkan atau dicelupkan ke air gula untuk menambahkan rasa.
Definisi kedua dari “cocol” berkaitan dengan sesuatu yang menonjol atau mencuat ke atas.
Namun, penggunaan ini termasuk arkais yang artinya tidak lagi umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sebagai ilustrasi, jika pada zaman dahulu ada sanggul yang mencuat pada rambut seseorang, bisa dikatakan sanggul itu “cocol” dari kepala.
Ini memberikan gambaran sebuah objek atau bagian yang menonjol dari posisi atau permukaan dasarnya.
Secara keseluruhan, kata “cocol” dan turunannya menggambarkan tindakan menyentuh sedikit atau menyebabkan sesuatu menonjol.
Baik dalam konteks makanan atau penampilan fisik, konsep dasarnya tetap sama: ada kontak atau penonjolan yang minimal atau hanya sedikit..