Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘ironi’ memiliki arti sebagai berikut:
- ironi: /iro·ni/ n 1 kejadian atau situasi yg bertentangan dng yg diharapkan atau yg seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir. Contoh: peristiwa pembunuhan Mahatma Gandhi adalah suatu ironi krn ia adalah seorang pejuang tanpa kekerasan yg paling gigih; 2 Sas majas yg menyatakan makna yg bertentangan dng makna sesungguhnya, msl dng mengemukakan makna yg berlawanan dng makna yg sebe-narnya dan ketidaksesuaian antara suasana yg diketengahkan dan kenyataan yg mendasarinya;
- ironi dramatik: Sas 1 situasi yg timbul dl drama, apabila seorang tokoh mengucapkan sesuatu yg bermakna bagi pembaca atau penonton, tetapi tidak disadari oleh tokoh lain; 2 informasi yg diberikan kpd penonton atau pembaca melalui ucapan mengenai identitas seorang tokoh, maksud, atau suatu peristiwa
Penjelasan Arti ‘Ironi’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ironi adalah sebuah kata yang sering kita dengar atau kita pakai untuk menjelaskan keadaan yang unik dan tak terduga. Dalam bahasa yang paling gampang dimengerti, ironi bisa kita gambarkan sebagai sebuah kondisi dimana apa yang terjadi justru sebaliknya dari apa yang kita pikirkan atau harapkan.
Ini seperti saat kamu sangat berharap akan cerah seharian karena ada rencana piknik, tapi yang terjadi malah hujan deras seharian.
Di dalam dunia sastra, ironi itu suatu teknik atau gaya bicara di mana kita sengaja menggunakan kata--kata yang maknanya berlawanan dengan maksud yang sebenarnya.
Jadi, seseorang mungkin mengatakan sesuatu yang kedengerannya positif, padahal sebenarnya ia sedang menyampaikan hal yang negatif. Misalnya, kamu lihat temanmu yang ketumpahan air dan dia bilang “Wah, hari ini beruntung sekali aku!” padahal maksudnya adalah dia merasa sial.
Ironi juga bisa muncul dalam bentuk dramatik, khususnya di dalam karya sastra atau panggung drama.
Ini terjadi ketika penonton sudah tahu akan suatu informasi penting yang tidak diketahui oleh tokoh dalam drama. Misalnya, dalam cerita detektif, penonton mungkin sudah diberi tahu siapa pelakunya dari awal, sementara detektif dalam cerita tersebut masih saja bingung mencari-cari siapa pelaku sebenarnya.
Ada juga situasi dimana ironi dramatik bisa terjadi karena ada sebuah percakapan atau adegan yang memberi petunjuk kepada penonton tentang apa yang sebenarnya terjadi, atau motivasi sebenarnya dari seorang tokoh, sedangkan tokoh lain di dalam drama tersebut tidak menyadari hal tersebut.
Singkatnya, ironi adalah permainan antara kenyataan dengan ekspektasi, di mana keduanya tidak sesuai, dan seringkali menjadikan situasi tersebut menarik atau lucunya karena kontrasnya yang tak terduga.
Di dunia sastra, ironi digunakan untuk membuat karya lebih menarik, menambah kedalaman pada karakter, atau untuk memberi efek tertentu kepada pembaca atau penonton..