Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘halus’ memiliki arti sebagai berikut:
- halus: /ha·lus/ a 1 lumat; kecil-kecil. Contoh: garam halus; 2 tidak kasar; lembut; licin. Contoh: baju itu dibuat dr bahan yg halus; kulit wanita itu halus; 3 baik (budi bahasa); sopan; beradab; tidak kasar (tt perbuatan dsb). Contoh: halus budi bahasanya; halus tutur katanya; 4 tidak tampak dan tidak dapat diraba; berupa roh. Contoh: orang halus; 5 bermutu; baik (tt barang tenunan, ukir-ukiran, dsb). Contoh: ia baru saja membeli barang-barang halus di toko itu;
- menghalusi: /meng·ha·lusi/ v 1 memperlakukan dsb tidak dng kekerasan. Contoh: guru itu selalu menghalusi murid-muridnya; 2 mengakali dng tipu muslihat yg licin. Contoh: Pemerintah Belanda menghalusi Pangeran Diponegoro untuk mematahkan perlawanannya; 3 menyelidiki dalam-dalam. Contoh: polisi menghalusi peristiwa pembunuhan itu;
- menghaluskan: /meng·ha·lus·kan/ v membuat menjadi halus;
- memperhalus: /mem·per·ha·lus/ v membuat lebih halus; membuat menjadi halus;
- kehalusan: /ke·ha·lus·an/ n sifat-sifat yg halus; kesopanan; keadaban
Penjelasan Arti ‘Halus’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “halus” sering kita dengar dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Arti yang paling umum dari kata ini adalah sesuatu yang sangat kecil atau lumat. Contohnya, ketika kita menumbuk garam sampai tidak berbentuk kristal lagi dan menjadi sangat lembut, kita bisa bilang garam itu sudah halus.
Hal lain yang sering dihubungkan dengan kata halus adalah rasa tidak kasar atau lembutnya suatu bahan atau permukaan.
Misalnya, bila kita merasakan kain yang lembut dan licin saat disentuh, kita bisa mengatakan bahan itu halus. Begitu juga dengan kulit, jika kulit seseorang terasa lembut saat kita sentuh, kita menyebut kulit tersebut halus.
Halus juga bisa mengacu pada perilaku atau cara seseorang berbicara.
Kalau seseorang berbicara dengan sopan, tidak kasar, dan menunjukkan perilaku yang beradab, kita bisa bilang orang itu memiliki tutur kata yang halus. Ini menunjukkan bahwa mereka menghargai dan bersikap baik kepada orang lain.
Ada pula arti halus yang bersifat tidak nyata atau tidak kasat mata.
Ini biasanya dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan roh atau sesuatu yang tidak bisa kita lihat atau raba langsung.
Di dunia barang, kita juga sering mendengar istilah halus, terutama saat berbicara tentang kualitas sesuatu.
Misalnya, sebuah kain tenun atau ukiran kayu yang dibuat dengan kualitas tinggi dan detail yang rapi sering kali disebut sebagai barang yang halus.
Ketika kita menambahkan imbuhan pada kata halus menjadi “menghalusi”, itu berarti kita memperlakukan sesuatu atau seseorang dengan cara yang tidak kasar.
Misalnya, seorang guru yang selalu memperlakukan murid-muridnya dengan lembut dan tanpa kekerasan. Kata “menghalusi” bisa juga diartikan sebagai mengakali atau menyelidiki sesuatu dengan cara yang licik atau detil.
Sedangkan “menghaluskan” berarti proses membuat sesuatu menjadi halus.
Misalnya, saat kita menumbuk bumbu dapur sampai benar-benar halus atau mengamplas permukaan kayu supaya menjadi licin.
“Memperhalus” artinya hampir sama dengan “menghaluskan”, hanya saja biasanya kata ini digunakan untuk menunjukkan peningkatan kehalusan dari sesuatu yang sudah halus.
Jadi, kita memperhalus sesuatu yang ingin dibuat lebih lembut atau halus dari keadaan sebelumnya.
Terakhir, “kehalusan” adalah kata benda yang digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat yang halus, termasuk kesopanan dan keadaban seseorang atau sesuatu.
Bisa juga merujuk pada tingkat detail dan kualitas pembuatan suatu produk yang menunjukkan kerapian dan kelembutan yang tinggi..