Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘entot’ memiliki arti sebagai berikut:
- entot: /en·tot/ /éntot/ v, meng·en·tot: v kas bersetubuh; bersanggama (dng)
Penjelasan Arti ‘Entot’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “entot” merupakan sebuah istilah yang dialihbahasakan dari KBBI, singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti yang terkait dengan aktivitas seksual. Kata ini dianggap kasar dalam penggunaan bahasa sehari-hari dan merujuk pada tindakan bersetubuh atau bersanggama.
Ketika seseorang menggunakan kata “entot,” mereka sebenarnya sedang menyatakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan intim fisik antara dua individu.
Kegiatan ini adalah bagian dari perilaku reproduksi manusia dan banyak spesies lainnya, yang pada dasarnya adalah proses biologis yang memungkinkan spesies untuk bereproduksi dan melanjutkan garis keturunan mereka.
Dalam masyarakat kita, topik tentang seks dan bersetubuh sering dianggap sensitif dan biasanya hanya dibahas secara privat antara individu atau dalam konteks edukasi tentang kesehatan dan reproduksi.
Kata-kata yang menggambarkan aktivitas seksual, terutama yang dianggap kasar atau vulgar seperti “entot,” umumnya tidak digunakan dalam percakapan umum atau dalam media yang bersifat formal.
Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks dan konotasi kata ini serta mengetahui kapan dan di mana kata tersebut bisa digunakan secara tepat.
Penting juga untuk memberikan pendekatan yang bertanggung jawab dan hormat terhadap pembahasan seputar seksualitas, termasuk bahasa yang digunakan untuk menggambarkannya, terutama saat berbicara dengan audiens yang lebih muda atau dalam konteks pendidikan.
Kesadaran akan pentingnya konsensualitas, keselamatan, dan rasa hormat dalam semua aspek hubungan intim adalah hal yang harus ditekankan kepada semua orang, termasuk para remaja.
Dengan demikian, walaupun kata “entot” memiliki arti bersetubuh atau bersanggama, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan hati-hati, dengan memperhatikan kesopanan, konteks budaya, serta kesadaran akan siapa audiensnya.