Dekompresi adalah gangguan yang biasa dialami oleh penyelam ketika tubuh mengalami perubahan tekanan air atau udara yang terlalu cepat.

Hal ini mengakibatkan nitrogen yang terlarut di dalam darah membentuk gelembung yang mengganggu jalan pembuluh darah dan jaringan pada organ.

Dampaknya, penyelam akan mengalami pusing, tubuh lemas, hingga sesak napas yang dapat berujung pada kematian. Seperti yang diduga pada salah satu tim penyelam Basarnas, Syahrul Anto, yang meninggal ketika mencari korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP (JT610).

Gambar terkait

Semoga seluruh amal baiknya diterima oleh-Nya

 

Dekompresi dan minuman bersoda

Apa itu dekompresi sebenarnya?

Cara paling mudah untuk memahami kejadian dekompresi adalah dengan melihat apa yang terjadi ketika kamu membuka kaleng/botol minuman soda.

Sebelum dibuka, botol minuman soda terasa keras.

Lalu ketika kamu membukanya, jessss, suara berdesis muncul dan diikuti dengan terbentuknya gelembung-gelembung pada minuman sodamu.

Hal yang sama terjadi pada persitiwa dekompresi.

Prinsip yang bekerja dalam hal ini sesuai dengan konsep pada ilmu kimia, tentang hubungan antara tekanan dan tingkat kelarutan gas.

Makin besar tekanan, makin besar jumlah gas yang terlarut. Begitu pula sebaliknya, makin kecil tekanan, makin kecil jumlah gas terlarut.

 

Botol soda tertutup

Botol soda tertutup ibarat penyelam yang berada di suatu kedalaman laut tertentu. Keduanya mengalami tekanan yang lebih besar daripada tekanan kondisi normal.

Hasil gambar untuk botol sprite tertutup

Pada botol minuman soda, tekanan yang besar ini digunakan untuk melarutkan soda (gas CO2) di dalam minuman.

Sementara pada penyelam, tekanan yang besar ini membuat nitrogen di dalam darah semakin terlarut.

 

Membuka botol soda

Membuka botol soda ibarat penyelam yang naik secara cepat dari suatu kedalaman tertentu di laut.

Keduanya sama-sama mengalami perubahan tekanan yang cepat.

Hasil gambar untuk open soda bottle

Pada minuman soda, hal ini memunculkan bunyi berdesis jesss dan membentuk gelembung-gelembung dalam minuman.

Hal yang sama terjadi pada penyelam. Ketika mereka naik ke permukaan secara cepat, gas nitrogen yang mulanya terlarut di dalam darah membentuk gelembung-gelembung.

Gelembung nitrogen yang terbentuk ini kemudian mengganggu jalan pembuluh darah dan jaringan pada organ.

 

Cara mencegah dekompresi

Pada dasarnya, tubuh perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan yang ada.

Karena itu, ketika penyelam hendak naik kembali ke permukaan, mereka harus melakukannya secara bertahap: pelan-pelan atau berhenti beberapa menit pada kedalaman tertentu sesuai aturan dasar keselamatan menyelam.

Sebenarnya, dekompresi tidak hanya berkaitan dengan penyelam.

Dekompresi berkaitan dengan kondisi apapun yang berkaitan dengan perubahan tekanan.

Contohnya yaitu ketika kamu naik gunung, ketika tekanan udara juga lebih rendah dari kondisi biasa. Pada beberapa orang, gejala-gejala dekompresi dapat muncul pada kondisi ini.

Hanya saja, kondisi paling fatal dari dekompresi memang terdapat pada penyelam.

 

Referensi