Tata Cara Menanam dan Merawat Bawang Merah Hingga Panen

ilustrasi oleh dribbble.com

Cara menanam bawang merah tergolong cukup mudah untuk dilakukan karena bawang merah dapat tumbuh dimanapun saja serta dengan kondisi apapun.

Bawang merah adalah jenis tanaman yang tumbuhnya cukup mudah. Perannya pun sangat banyak dalam dunia kuliner di Indonesia. Jadi tidak ada salahnya jika kamu mencoba menanam bawang merah sendiri di rumah.

Ada dua cara yang bisa kamu ikutin nih. Yuk simak tata cara menanam bawang merah berikut ini:

Cara menanam Bawang Merah di Pot atau Lahan

1. Siapkan Pot

Pilihlah pot yang dasarnya memiliki lubang.  lubang ini berfungsi sebagai tempat air bersirkulasi agar tanah tidak mengandung terlalu banyak air yang kemudian bisa merusak tanamannya.

Untuk bahannya, kamu bisa memilih pot berbahan plastik maupun keramik. Keunggulannya pot kramik lebih maksimal dalam mempertahankan kelembapan.

Sementara ukuran pot bisa kamu sesuaikan sendiri, yaitu yang cukup muat untuk menanam 2-3 bibit.

2. Siapkan Bibit Bawang Merah

cara menanam bawang merah 1

Kamu bisa memilih dua cara untuk menyiapkan bibit, yaitu dengan membeli di toko atau menggunakan bawang sisa masak.

Bila dilihat dari penampilan, bawang yang layak dijadikan bibit yakni yang tidak memiliki anakan,  sudah memiliki tunas di bagian atas dan akar,  tidak keriput, dan tidak busuk.

3. Siapkan Media Tanam

Agar penanaman berjalan lancar, pilihlah tanah yang mengandung humus (mengandung banyak cacing).

Gunakan juga pupuk kandang yang sudah kering sebagai campuran tanah. Pilih tanah yang gembur agar mudah menyerap air.

4. Menanam Bibit

cara menanam bawang merah 2

Isi pot dengan tanah dan pupuk lalu siram dengan air. Lalu ambil bibit bawang merah yang sudah disiapkan tadi.

Potong sedikit bagian ujung bawang hingga terlihat dagingnya. Jika bawang sudah ada tunas, maka tidak perlu dipotong lagi.

Tanam bibit bawang dengan kedalaman 5 cm. Biarkan bagian leher umbi terlihat. Lalu, timbun dengan tanah.

5. Menyiram Bibit

Siramlah bibit bawang merah sebanyak 2 kali sehari tiap pagi dan sore. Sebaiknya hindari terlalu banyak air. 

Untuk menghindari genangan air, pindahkan pot ke tempat teduh. Karena akan menyebabkan umbi bawang merah lemah dan membusuk jika disiram air terus-menerus.

Jika sudah berumur 2 bulan, kurangilah intensitas penyiraman. Lakukan penyiraman bibit hanya sekali sehari antara pagi atau sore.

6. Memberi pupuk lanjutan

pupuk

Pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Ukuran pupuk yakni sebanyak satu kepal tangan, lalu tabur ke sekeliling bibit pada setiap pot.

Jika Anda ingin memberikan pupuk non organik, berikan pupuk ZA. Takar pupuk ZA sebanyak 5 gram tiap pot. Taburkan pupuk ZA setiap 3 minggu sekali. Lakukan setelah usia 3-4 minggu.

7. Mengatasi Serangan Hama

  • Lalat pengorok daun menyerang tanaman bawang merah dengan menusukkan telurnya pada daun tanaman.

    Ciri-ciri terkena hama yaitu muncul bintik putih kecil di bagian daun. Pada serangan berat, seluruh helai daun kering dan berwarna cokelat. 

    Kendalikan hama lalat penggorok daun dengan insektisida berbahan aktif imidakloprid. Beri dosis 2 sendok makan atau sekitar 25 gram dan 2 liter air.
  • Ulat daun.
    Ciri-ciri jika diserang oleh ulat adalah bercak-bercak putih yang biasa terlihat pada daun bawang. Atasi serangan ulat daun dengan menyemprotkan bahan kimia insektisida pada tanaman yang terserang.

    Namun, kamu bisa menggunakan cara natural jika ulat yang menyerang tidak terlalu banyak dengan cara mengambil ulat-ulat tersebut secara manual.
  • Jamur.
    Bawang yang diserang oleh penyakit ini biasanya daunnya menguning dan ujungnya layu dan terpilin. Jika kamu menggunakan bahan kimia, cukup semprotkan insektisida secara merata.

    Untuk cara yang natural, cabut tanaman yang sudah terserang penyakit ini dan segera bakar agar penyakitnya tidak menular pada tanaman yang lain.

8. Proses Panen

Tanaman bawang merah yang berumur 3 bulan sudah bisa dipanen. Ciri-cirinya adalah:

  1. Tanaman cukup tua, ciri-cirinya batang lemas dan daunnya sudah 90% merunduk dan terlihat tinggi.
  2. Umbi lapis padat berisi, sebagian tersembul dan muncul di atas permukaan tanah.
  3. Warna kulit umbi mengkilap dan merah.

Cabutlah tanaman beserta daun dan umbinya. Agar bawang yang dipanen tidak membusuk saat penyimpanan, jemur umbi selama 1 atau 2 minggu. Dengan begitu, bawang merah siap digunakan selama beberapa bulan ke depan.

Langkah Penanaman Bawang Merah dengan Hidroponik

1. Alat dan Bahan

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menanam bawang merah dengan media air ini adalah menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

  • Pot (bisa dari botol atau toples bekas)
  • Gunting dan Cutter
  • Kain flanel
  • Media tanam (cocopeat atau arang sekam)
  • Bibit bawang merah
  • Nutrisi hidroponik/ab mix
  • Alat pengukur pH
  • Alat pengukur TDS
  • Air

2. Siapkan Pot dan Tandon Nutrisi Bawang Merah

tips cara menanam bawang merah

Siapkan pot dan tandon nutrisi. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran toples. Tandon bisa menggunakan toples yang sudah tidak terpakai atau botol bekas. Sedangkan pot bisa diperoleh dengan membelinya di toko.

Setelah mendapatkan pot tandon nutrisi, kalian dapat melakukan berbagai langkah persiapan berikut :

  • Lubangi bagian tutup toples, bentuk dan ukuran lubang disesuaikan dengan pot yang tersedia
  • Buat lubang udara pada bagian samping toples dengan diameter -/+ 1 cm.
  • Lubang udara dibuat sedikit lebih rendah dibawah posisi dasar pot.
  • Gunting kain flanel dan pasang pada pot.
  • Masukkan media tanam ke dalam pot
  • Cat toples / tandon agar larutan nutrisi tidak ditumbuhi lumut. Warna cat boleh apa saja asal tidak tembus cahaya.

3. Siapkan Media Tanam

hidroponik

Media tanam yang biasa digunakan untuk hidroponik adalah arang sekam atau cocopeat. Namun kamu juga bisa mencampur keduanya dengan perbandingan 1:1.

Sebelum memasukan media tanam ini ke dalam pot, pastikan agar kamu memasang sumbu yang terbuat dari kain flanel terlebih dahulu.

4. Siapkan Bibit

Kamu bbisa menggunakan bibit bawang merah yang ada didapur. Pilih umbi yang benar-benar kering dan tua, ciri-cirinya adalah warna umbi mengkilat dan padat.

Usahakan menggunakan umbi bawang merah yang sudah ada calon akarnya. Kemudian potong bagian ujung bawang merah sedikit saja, kira-kira seperlima dari ukuran umbi bawang merah yang akan dijadikan bibit.

5. Menanam Bibit

Pertama, siram terlebih dahulu media tanam dengan air biasa. Lalu, benamkan setengah bagian umbi ke media tanam.

Letakkan media tanam di tempat yang teduh selama 3 hingga 4 hari atau sampai bawang hidroponik mengeluarkan tunas.

Jika tunas yang tumbuh sudah mencapai 1 cm, isi tandon dengan larutan nutrisi ab mix dan simpan media tanam di tempat yang terkena cahaya matahari secara menyeluruh.

6. Perhatikan Kebutuhan PPM dan pH Nutrisi 

Nutrisi ab mix terdiri dari 2 bagian, yaitu nutrisi A dan nutrisi B. Jika nutrisi ab mix yang digunakan masih dalam bentuk padat atau serbuk, larutkan terlebih dahulu menjadi larutan induk. Nutrisi A dan nutrisi B dilarutkan secara terpisah dengan menggunakan 2 wadah. 

Kebutuhan ppm nutrisi bawang merah hidroponik berbeda-beda pada setiap tahap pertumbuhannya, semakin tua usia tanaman maka kebutuhan ppm nutrisinya semakin tinggi pula. Berikut detailnya :

  • PH ideal bawang merah: 5,5-6,5
  • Awal tanam (sejak tunas berukuran 1 cm muncul): 400 PPM
  • Pada minggu ke-2: 800 PPM
  • Minggu ke-3 hingga ke-5: 1.000 PPM
  • Minggu ke-6 dan seterusnya: 1.200 PPM

7. Proses Pemeliharaan dan Perawatan

Kegiatan wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam budidaya bawang merah hidroponik adalah memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dan menjaga pH air tetap stabil. Selain itu, jangan lupa juga untuk menggunakan nutrisi dengan PPM yang sesuai dengan usia tanaman.

Setelah tanaman berusia 60-65 hari atau ketika daunnya sudah menguning dan rebah, kamu sudah bisa memanen bawang merahmu sendiri.

Demikian tata cara menanam bawang merah. Kamu bisa menerapan salah satu dari dua cara diatas. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Artikel Terkait