Pasangan Matahari Yang Gagal Menjadi Bintang

Dari pengamatan radiasi yang dipancarkan oleh sebuah planet di tata surya kita, menunjukkan jika planet ini memancarkan lebih banyak radiasi dari tubuhnya daripada yang diterimannya dari Matahari.

Ketika tata surya kita terbentuk melalui proses perputaran segumpal awan gas raksasa, ada bagian dari materi ini yang tidak menjadi Matahari, tetapi terlempar ke luar menjadi planet-planet. Bagian terbesar dari materi yang terlempar ini menjadi sebuah planet raksasa, planet terbesar di tata surya kita.

Kamu sudah pasti bisa nebak dong siapakah planet ini?

Ya, Jupiter, sebuah planet gas raksasa.

Gas Hidrogen menyusun hampir 90% materi Planet Jupiter, sedangkan 10% sisanya sebagian besar gas Helium, sebagian kecilnya gas metana dan air.

Hidrogen dan Helium merupakan materi dominan yang ada di setiap bintang.

Jika planet Jupiter ini beberapa puluh kali lebih besar massanya dari massanya yang sekarang, gravitasi yang diterima pada bagian pusatnya cukup besar sehingga suhu di pusatnya bisa menjadi cukup panas.

Hal ini bisa menyebabkan reaksi termonuklir yang hanya terjadi di pusat bintang, sehingga Jupiter dan Matahari akan menjadi sebuah pasangan bintang ganda.

Namun, nyatanya sekarang tidak demikian. Massa Planet Jupiter masih belum cukup untuk memungkinkan terjadinya reaksi termonuklir. Hanya mampu untuk menghasilkan pancaran radiasi yang cukup besar.

Radiasi ini adalah akibat temperatur intinya yang cukup tinggi dan ukurannya yang besar sehingga pendinginannya tidak secepat yang berlangsung di planet-planet tata surya lain.

Akibatnya temperatur intinya jauh lebih panas dibandingkan dengan temperatur inti planet-planet lain.

Ada yang berpendapat kalau Jupiter ini termasuk jenis bintang brown dwarf –katai coklat- sejenis sisa-sisa akhir hayat bintang yang massanya sangat kecil dan radiasinya tidak cukup besar lagi.

Bila massa Jupiter 75 kali massanya lebih besar daripada massa Jupiter yang sekarang, maka tata surya kita akan memiliki dua bintang.

Hmm, bayangkan kamu dapat melihat dua matahari di langit. Kita bakal gosong gak ya?

 


Tulisan ini adalah kiriman dari penulis. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Communtiy


 

Referensi:

Buku Eksplorasi Tata Surya, A. Gunawan Admiranto. 2017. Mizan.

Artikel Terkait