Bukankah terasa aneh bahwa kita cenderung menyukai makanan yang pada umumnya adalah makanan yang tidak sehat?

Kamu pasti tahu dengan makanan lezat seperti burger, kentang goreng dan keripik? Makanan tersebut dikenal sebagai makanan paling tidak sehat yang sering kita temui, terutama di daerah perkotaan.

Lalu…

Mengapa Kita Menyukai Makanan Cepat Saji?

Jawaban singkatnya kita menyukai makanan cepat saji karena mengandung banyak gula dan zat aditif buatan, yang rasanya lezat. Akibatnya, makanan cepat saji dapat memicu pelepasan neurotransmitter yang merangsang kenikmatan suatu makanan dan membuat kita menjadi ketagihan.

Percaya atau tidak, sejumlah besar orang di sekitar kita biasanya sangat suka makanan cepat saji.

 

Makanan Cepat Saji Rasanya Enak

Junk food atau makanan cepat saji banyak mengandung gula.

Kita biasanya mengaitkan kata ‘gula’ dengan bubuk putih (atau kristal kecil) yang biasa dimasukkan ke dalam teh, susu dan beberapa makanan lain untuk membuatnya manis, tapi bukan bubuk putih itu yang dimaksud.

Gula yang ada di makanan cepat saji sebenarnya adalah salah satu jenis gula yang biasa disebut sukrosa.

Makanan cepat saji mengandung banyak gula, kalori, dan lemak trans serta lemak jenuh. Sedangkan untuk kandungan vitamin, mineral dan seratnya sangat rendah.

Makanan yang digoreng lebih enak rasanya, dan saat kita beranjak dewasa, kita cenderung ‘ketagihan’ pada makanan ini.

Makanan berlemak dan mengandung banyak gula ini menyebabkan otak melepas neurotransmiter tertentu, yang disebut dopamin dan oksitosin, yang menyebabkan rasa rileks dan kenikmatan serta ketagihan pada suatu hal. Itulah sebabnya mengapa makanan semacam ini (yang kaya gula dan lemak, seperti kue, kentang goreng, burger dll.) Disebut ‘makanan yang menenangkan’.

 

Kurangi Makan Makanan Sampah

Makanan cepat saji atau junk food sudah sangat dikenal oleh masyarakat akan masalah yang ditimbulkannya. Apalagi jika kita mengkonsumsinya dengan berlebihan dan dalam frekuensi sering.

Makanan tersebut bisa meningkatkan resiko masalah obesitas, bahkan hingga serangan jantung.

Oleh sebab itu, ada baiknya kita mulai mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, sebelum kita terkena penyakit berbahaya.

Sumber : scienceabc.com

 


Tulisan ini adalah kiriman penulis. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Community