Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘vakum’ memiliki arti sebagai berikut:
- vakum: /va·kum/ a 1 hampa udara. Contoh: supaya benda yg akan ditaruh di ruang bola kaca itu tidak cepat rusak, ruang itu harus vakum; 2 kosong (tidak ada petugasnya, pejabatnya, dsb). Contoh: supaya tidak vakum , pengurus lama tetap menjalankan tugasnya sehari-hari sampai terbentuk pengurus baru;
- kevakuman: /ke·va·kum·an/ n 1 hal (keadaan) hampa udara; 2 kekosongan (tt penguasa, pejabat, dsb yg tidak ada di tempat atau tidak berfungsi). Contoh: sesudah kabinet sekarang jatuh, seolah-olah terjadi kevakuman pemerintah
Penjelasan Arti ‘Vakum’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Vakum adalah suatu kondisi di mana sebuah ruang atau wadah tidak memiliki udara atau hampir tidak memiliki udara di dalamnya. Misalnya, ketika kamu menyimpan makanan dalam wadah yang telah diambil udaranya, kamu membuat kondisi vakum agar makanan tersebut lebih tahan lama dan tidak mudah rusak karena oksigen di udara yang bisa mempercepat proses pembusukan.
Kemudian, vakum juga bisa berarti keadaan di mana suatu tempat atau posisi tidak diisi oleh siapa pun.
Contohnya, di sebuah kantor atau organisasi, jika pejabat atau petugas yang biasanya bekerja di sana tidak ada karena alasan tertentu, kita bilang posisi tersebut vakum. Dalam situasi ini, tidak ada orang yang mengisi dan menjalankan peran atau tugas-tugas yang seharusnya, sehingga bisa terjadi kekacauan atau keterlambatan dalam pekerjaan.
Kekosongan ini tidak hanya berlaku untuk posisi atau tempat, tetapi juga bisa merujuk pada keadaan di mana suatu peran atau fungsi tidak dijalankan.
Misalnya, jika sebuah pemerintahan tidak memiliki kabinet yang efektif karena kabinet tersebut jatuh atau bubar, kita bisa mengatakan bahwa ada kevakuman dalam pemerintahan.
Hal ini berarti tidak ada yang mengambil keputusan atau bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan, yang bisa menyebabkan ketidakpastian dan masalah bagi masyarakat.
Dengan kata lain, vakum menyangkut dua hal utama, yaitu hampa udara dan kekosongan tempat atau fungsi.
Kedua kondisi ini mempengaruhi cara suatu sistem atau organisasi berjalan, bisa bersifat fisik atau abstrak, dan memiliki dampak yang cukup besar baik dalam konteks sehari-hari seperti penyimpanan makanan maupun dalam skala yang lebih luas seperti operasional suatu lembaga.