Arti Kata ‘Taraf’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘taraf’ memiliki arti sebagai berikut:

  • taraf: /ta·raf/ n 1 tingkat(an); derajat; mutu (dl arti tinggi rendahnya, baik buruknya, dsb). Contoh: bangsa yg telah tinggi taraf peradabannya; 2 kedudukan; martabat. Contoh: negeri itu telah diberi taraf berpe- merintahan sendiri; 3 tingkatan masa; batas (sempadan) waktu; stadium. Contoh: rencana kerja sama kedua negara itu masih dl taraf penjajakan;
  • taraf kematangan: taraf masuknya seseorang dl proses perkembangannya;
  • taraf prestasi: hasil prestasi seseorang, biasanya dibandingkan dng tingkat aspirasinya;
  • bertaraf: /ber·ta·raf/ v bertingkat(an); bermutu. Contoh: pemain bertaraf internasional;
  • menarafkan: /me·na·raf·kan/ v menaikkan taraf (derajat, pangkat, dsb);
  • setaraf: /se·ta·raf/ n setingkat; sederajat; sejajar. Contoh: jabatan kepala biro setaraf dng jabatan direktur;
  • menyetarafkan: /me·nye·ta·raf·kan/ v 1 menyamakan (derajatnya) (dng); menyejajarkan (dng). Contoh: pemerintah menyetarafkan sekolah bersubsidi itu dng sekolah negeri; 2 menyepadankan (dng); menyesuaikan (dng). Contoh: menyetarafkan pengeluaran uang dng pendapatan

Penjelasan Arti ‘Taraf’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Taraf adalah sebuah kata yang menggambarkan tingkatan atau level dari sesuatu. Misalnya, ketika kita mengatakan bahwa “bangsa yang telah tinggi taraf peradabannya,” artinya bangsa tersebut sudah mencapai level peradaban yang dianggap tinggi atau maju.

Peradaban di sini bisa meliputi banyak hal, seperti teknologi, seni, pendidikan, dan sebagainya. Jadi, taraf menunjukkan seberapa maju atau berkembangnya suatu aspek dari bangsa tersebut.

Kata taraf juga bisa digunakan untuk menyatakan kedudukan sosial atau martabat seseorang.

Misalnya, “negeri itu telah diberi taraf berpemerintahan sendiri,” artinya negeri tersebut sudah diberikan kedudukan atau status dimana mereka dapat mengatur pemerintahan mereka sendiri tanpa campur tangan dari luar.

Selain itu, taraf juga bisa merujuk pada periode waktu tertentu dalam proses atau tahapan kejadian.

Contohnya, “rencana kerja sama kedua negara itu masih dalam taraf penjajakan,” yang berarti rencana tersebut masih dalam tahap awal atau tahap yang sedang dikaji dan belum final.

Ketika kita berbicara tentang “taraf kematangan,” kita sedang membahas tentang tahap perkembangan seseorang, seperti dari remaja menjadi dewasa, sedangkan “taraf prestasi” merujuk pada hasil yang dicapai seseorang, yang biasanya dibandingkan dengan tujuan atau harapan yang telah ditetapkan.

Dalam penggunaannya sehari-hari, kata “bertaraf” berarti memiliki kualitas atau level tertentu, seperti “pemain bertaraf internasional” yang mengindikasikan bahwa pemain tersebut memiliki kemampuan atau kualitas yang diakui secara internasional.

Dalam konteks peningkatan status atau level, kita menggunakan kata “menarafkan.” Sebagai contoh, jika sebuah badan atau instansi ingin menaikkan pangkat karyawannya, they dapat dikatakan sedang “menarafkan” karyawan tersebut.

Kata “setaraf” menyatakan kesamaan level atau derajat antara dua hal atau lebih.

Ketika kita mengatakan bahwa “jabatan kepala biro setaraf dengan jabatan direktur,” kita mengatakan bahwa kedua posisi ini memiliki tingkat tanggung jawab atau pentingnya yang sama.

Terakhir, “menyetarafkan” adalah tindakan menganggap atau menjadikan dua hal sebagai sama dalam hal derajat atau tingkatan.

Misalnya, jika pemerintah ingin menyamakan sekolah bersubsidi dengan sekolah negeri, mereka sedang “menyetarafkan” sekolah tersebut, artinya memberikan kedudukan yang sama di mata hukum atau kebijakan.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/taraf