Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sungut’ memiliki arti sebagai berikut:
- sungut – alternatif makna ke-1
- sungut: /su·ngut/ n 1 rambut panjang yg berfungsi sbg indra atau perasa (di kepala atau hidung beberapa binatang, spt jangkrik, ikan lele). Contoh: sungut jangkrik; 2 misai; kumis. Contoh: sungut kucing;
- sungut-sungut: /su·ngut-su·ngut/ n sungut
- sungut – alternatif makna ke-2
- sungut: /su·ngut/ n comel; gerutu. Contoh: ia menangis dng tidak ketinggalan pula sungut leternya;
- sungut leter: berbagai comel dan gerutu;
- bersungut: /ber·su·ngut/ v bersungut-sungut;
- bersungut-sungut: /ber·su·ngut-su·ngut/ v mencomel; menggerutu. Contoh: setelah terjadi tawar-menawar harga, orang itu membayarnya juga meski-pun dng –
Penjelasan Arti ‘Sungut’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Istilah “sungut” mengacu pada sejenis rambut atau serabut panjang yang bisa kita temukan pada tubuh beberapa hewan. Kita bisa mengamati sungut ini pada binatang seperti jangkrik atau ikan lele, di mana rambut panjang ini memiliki fungsi sebagai alat sensor.
Misalnya pada lele, sungutnya sangat penting untuk merasakan keadaan di sekitarnya dan membantu ikan ini dalam mencari makan, terutama di tempat yang gelap dan keruh.
Selain itu, kita juga sering menggunakan kata “sungut” untuk menyebut misai atau kumis pada binatang, terutama pada kucing.
Kumis ini juga berperan sebagai indra perasa dan penting untuk membantu mereka dalam menavigasi lingkungan, terutama saat mereka berada dalam kondisi minim cahaya atau sedang berburu.
Ketika mendengar “sungut-sungut”, kita mungkin membayangkan sesuatu yang berkaitan dengan banyaknya sungut.
Namun, dalam budaya atau percakapan sehari-hari, orang sering kali menggunakan istilah ber-“sungut-sungut” dengan makna yang berbeda yaitu untuk menggambarkan sifat atau tindakan orang yang sering menggerutu atau mencomel, yaitu mengungkapkan ketidakpuasan atau keluhan tentang suatu hal dengan cara yang sering atau terus-menerus.
Ini biasa kita lihat ketika seseorang tidak senang atau resah terhadap suatu situasi dan kemudian dengan nada yang kurang gembira, ia mengungkapkan rasa gerutunya, entah itu secara halus atau dengan cara yang lebih terdengar.
Dalam konteks lain, istilah “bersungut-leter” seringkali digunakan untuk menggambarkan situasi di mana seseorang mengomel atau mengeluh dengan cara yang agak marah atau tidak sabar.
Sebagai contoh, mungkin setelah negosiasi harga yang alot, pembeli akhirnya membayar dengan hati yang masih kesal dan mulai bersungut-leter, artinya dia membayar sambil masih terus mengeluh atau memprotes.
Secara umum, “sungut” dalam bahasa gaul sehari-hari dapat digunakan dalam berbagai konteks, baik untuk menggambarkan fitur alami pada hewan yang berguna untuk indera perasa mereka maupun sikap manusia yang seringkali mengungkapkan ketidakpuasan dalam bentuk keluhan atau omelan.