Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘singkat’ memiliki arti sebagai berikut:
- singkat: /sing·kat/ a 1 pendek (tt umur, waktu, dsb). Contoh: dl waktu singkat kita mampu menyelesaikannya; 2 ringkas (tt cerita, pidato, dsb). Contoh: singkat nya;
- singkat tidak terluas, panjang tidak terkerat, pb tiap-tiap orang akan mati apabila telah sampai ajalnya;
- singkat akal: ki bodoh; picik; mudah putus asa;
- singkat kata: pendek kata; pendeknya; pokoknya;
- singkat paham: singkat akal;
- singkat pengetahuan: picik (kurang) pengetahuan;
- singkat permintaan: lekas mati;
- singkat pikiran: singkat akal;
- singkat sungu: Mk ki pemarah;
- singkat tangan: tidak suka memberi; pelit; kikir;
- singkat umur: tidak panjang umurnya;
- singkat usia: singkat umur;
- menyingkat: /me·nying·kat/ v 1 memendekkan (waktu dsb); menghemat. Contoh: untuk – waktu, baiklah kita mulai saja rapat ini; 2 meringkaskan; mengikhtisarkan. Contoh: mereka – naskah itu dan menerjemahkannya ke dl bahasa Jerman;
- menyingkatkan: /me·nying·kat·kan/ v 1 menyingkat; 2 menjadikan lebih (singkat, pendek, ringkas);
- singkatan: /sing·kat·an/ n 1 hasil menyingkat (memendekkan), berupa huruf atau gabungan huruf (msl DPR, KKN, yth., dsb., dan hlm.); 2 kependekan; ringkasan;
- penyingkat: /pe·nying·kat/ n sesuatu yg dipakai (berfungsi) untuk menyingkatkan (msl tanda apostrof);
- penyingkatan: /pe·nying·kat·an/ n proses, cara, perbuatan menyingkat atau menyingkatkan. Contoh: – waktu; – isi karangan
Penjelasan Arti ‘Singkat’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Singkat merupakan kata sifat yang dapat memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya. Singkat secara umum diartikan sebagai sesuatu yang pendek, baik itu terkait dengan durasi, panjang, atau cara penyampaian sesuatu.
Untuk lebih jelasnya, berbagai konteks dari kata singkat akan dijelaskan secara rinci.
Pertama, kata singkat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang pendek dalam hal waktu atau durasi. Misalnya, saat kita mengatakan “dalam waktu singkat kita mampu menyelesaikannya,” kita menandakan bahwa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sesuatu itu tidak lama.
Kedua, singkat juga merujuk pada kependekan dari sebuah cerita atau pidato, mengimplikasikan bahwa sesuatu itu disampaikan secara ringkas, tanpa banyak detail atau elaborasi yang tidak perlu.
Ini mencerminkan kecenderungan untuk menyampaikan informasi secara langsung dan padat, yang bisa bermanfaat untuk menyediakan penjelasan atau instruksi yang mudah dipahami.
Ada beberapa ungkapan dalam bahasa Indonesia yang menggunakan kata singkat sebagai metafora. Misalnya, “panjang tidak terkerat, pendek tidak terluas” merupakan peribahasa yang menunjukkan bahwa setiap orang akan meninggal ketika tiba waktunya, menggambarkan ajal sebagai sesuatu yang tak terelakkan tanpa memandang durasi hidup.
Di sisi lain, ungkapan seperti “singkat akal” menggambarkan seseorang yang dianggap bodoh atau picik, menunjukkan kiranya kekurangan dalam kemampuan berpikir atau menyelesaikan masalah secara kompleks.
Sedangkan “singkat tangan” atau “singkat sungut” menunjukkan seseorang yang tidak murah hati atau yang mudah marah.
Dalam konteks mempersingkat, “menyingkat” merupakan verba yang mengandung arti memendekkan atau menghemat sesuatu, seperti waktu. Contohnya, ketika sebuah rapat perlu dijalankan dengan efisien, seseorang mungkin mengusulkan untuk memulai segera dengan maksud ‘menyingkat waktu’. Juga, kita bisa ‘menyingkat naskah’ yang berarti meringkas atau memadatkan isi suatu teks.
Singkatan sendiri adalah bentuk penyingkatan yang dilakukan pada kata, frasa, atau nama yang umumnya menjadi huruf atau gabungan huruf, seperti “DPR” untuk Dewan Perwakilan Rakyat atau “KKN” untuk Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Untuk alat atau metode yang digunakan dalam proses penyingkatan, kita menggunakan istilah “penyingkat”. Proses menyingkat atau menyingkatkan ini sendiri disebut “penyingkatan”, yang mencakup berbagai cara untuk membuat sesuatu menjadi lebih ringkas atau padat.
Dengan demikian, kata singkat memiliki beragam penggunaan yang bergantung pada konteksnya, namun semua memiliki inti yang sama yaitu hal yang terkait dengan kependekan atau ketidakluasan, baik secara fisik maupun dalam penyampaian informasi.