Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘suar’ memiliki arti sebagai berikut:
- suar: /su·ar/ n 1 nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat). Contoh: memberi suar , memberi tanda isyarat dng suar; 2 obor atau suluh untuk memikat ikan; 3 Lay mercu suar;
- suar bakar: siar bakar;
- suar laut: rambu laut;
- bersuar: /ber·su·ar/ v memakai suar; memberi isyarat (tanda) dng suluh dsb;
- menyuar: /me·nyu·ar/ v menyuluhi; menerangi;
- – ikan: memikat ikan dng suar; – lebah: mengusir lebah dng memakai suar agar madu dan lilinnya dapat diambil;
- menyuarkan: /me·nyu·ar·kan/ v menunjukkan dng menggunakan suar;
- tersuar: /ter·su·ar/ v terpasang (dinyalakan). Contoh: banyak – andang dan murang
Penjelasan Arti ‘Suar’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Suar adalah kata yang memiliki beberapa arti terkait dengan cahaya atau api yang digunakan sebagai alat komunikasi atau menarik perhatian. Arti pertama dari suar adalah nyala api, baik itu dari suluh atau pelita, yang kerap digunakan sebagai tanda atau isyarat.
Misalnya, ketika seseorang memberi suar, artinya ia memberikan isyarat dengan menggunakan nyala api tersebut. Hal ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, seperti di laut saat membutuhkan pertolongan atau dalam kegiatan lain yang memerlukan komunikasi pada jarak jauh sebelum teknologi modern ada.
Arti kedua dari suar berkaitan dengan memikat ikan.
Dalam konteks ini, suar bisa berupa obor atau suluh yang dibakar untuk menarik ikan. Ini adalah teknik tradisional memancing yang masih digunakan di beberapa tempat, di mana cahaya yang dibuat suar di gunakan untuk menarik perhatian ikan, sehingga lebih mudah untuk ditangkap.
Dalam dunia pelayaran, suar juga dikenal sebagai mercu suar (arti ketiga), yang merupakan sebuah struktur atau menara dengan lampu di puncaknya yang berfungsi sebagai rambu laut.
Mercu suar adalah penunjuk lokasi atau pengingat bagi para navigator untuk membantu mereka menghindari rintangan dan memandu kapal mereka melalui perairan yang berbahaya atau masuk ke pelabuhan dengan aman.
Suar juga dapat dihubungkan dengan beberapa frasa.
“Suar bakar” merujuk pada siar bakar, sementara “suar laut” memiliki kaitan dengan rambu laut yang merupakan tanda atau penanda di laut untuk memandu kapal.
Dalam bentuk kata kerja, “bersuar” berarti memakai suar atau memberikan isyarat dengan menggunakan api atau cahaya.
Sementara “menyuar” berarti penyuluhan atau penerangan—menerangi sebuah area atau sesuatu dengan suar. Proses “menyuarkan” mengacu pada tindakan menunjukkan atau menandai sesuatu menggunakan suar sebagai alat komunikasi atau peringatan.
Misalnya, dalam praktek tertentu, “menyuarkan ikan” adalah teknik memikat ikan dengan cahaya, sedangkan “menyuarkan lebah” merujuk pada proses mengusir lebah dengan asap atau suar agar madu dan lilin dapat diambil tanpa lebah mengganggu.
Terakhir, “tersuar” adalah kondisi dari sesuatu yang terpasang atau dinyalakan, seperti lampu atau api dalam konteks penerangan atau peringatan.
Contohnya, apabila banyak andang (alat penerangan tradisional) dan murang (lampu tempel) yang tersediar, berarti banyak lampu atau api yang telah dinyalakan dan digunakan.
Kata “suar” dalam kehidupan sehari-hari dapat merujuk pada aspek yang berbeda-beda, tetapi ide dasarnya tetap berkaitan dengan cahaya atau api sebagai alat komunikasi, penarikan perhatian, atau penerangan.