Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘skeptis’ memiliki arti sebagai berikut:
- skeptis: /skep·tis/ /sképtis/ a kurang percaya; ragu-ragu (thd keberhasilan ajaran dsb). Contoh: penderitaan dan pengalaman menjadikan orang bersifat sinis dan skeptis
Penjelasan Arti ‘Skeptis’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Skeptis adalah ungkapan atau sikap ketika seseorang merasa tidak yakin atau ragu-ragu terhadap sesuatu. Kata skeptis sering digunakan untuk menggambarkan orang yang tidak mudah percaya pada informasi, ajaran, atau klaim yang disajikan kepadanya tanpa bukti atau pendalaman yang memuaskan.
Misalnya, jika seseorang mengatakan bahwa mereka telah menemukan solusi untuk semua masalah dunia, orang yang skeptis mungkin akan bertanya-tanya dan meminta bukti yang kuat sebelum mempercayainya.
Sikap skeptis bisa berkembang dari pengalaman-pengalaman masa lalu.
Jika seseorang sering menghadapi kekecewaan atau melihat banyak kasus di mana apa yang dijanjikan tidak terwujud, mereka mungkin akan menjadi lebih berhati-hati. Mereka tak ingin begitu saja terpengaruh oleh janji-janji kosong atau ide-ide tanpa dasar yang kuat.
Orang skeptis cenderung mempertanyakan segalanya.
Mereka tidak langsung menerima apa yang orang lain katakan sebagai kebenaran mutlak. Sebaliknya, mereka melakukan penyelidikan sendiri, mencari informasi tambahan, dan mempertimbangkan berbagai sisi sebelum membuat kesimpulan.
Sikap ini dikatakan berguna dalam membantu kita menghindari penipuan dan membantu kita membuat keputusan yang lebih baik, karena didasarkan pada data dan bukti, bukan asumsi atau harapan semata.
Terkadang, sifat skeptis juga bisa berhubungan dengan sikap sinis, di mana orang tak hanya ragu, tapi juga cenderung melihat segalanya dengan pandangan negatif.
Contohnya, setelah banyak mengalami kegagalan, seseorang mungkin tidak hanya meragukan hal-hal baru, tapi juga menganggap kegagalan adalah hal yang paling mungkin terjadi.
Penting untuk membedakan antara skeptisisme yang sehat dan ragu yang berlebihan atau sinisme.
Skeptisisme yang sehat mendorong kita untuk mencari tahu lebih banyak dan memahami dunia dengan lebih baik. Namun, jika terlalu berlebihan, skeptisisme bisa menghalangi kita dari mengeksplorasi hal-hal baru atau mengambil peluang yang sebenarnya bisa berujung pada hal positif.