Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sinis’ memiliki arti sebagai berikut:
- sinis: /si·nis/ a 1 bersifat mengejek atau memandang rendah. Contoh: ia tersenyum sinis melihat orang itu; 2 tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yg ada pd sesuatu. Contoh: dia sangat sinis melihat perkembangan politik dewasa ini;
- kesinisan: /ke·si·nis·an/ n perihal sinis
Penjelasan Arti ‘Sinis’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “sinis” merujuk pada sikap atau perilaku seseorang yang cenderung mengejek atau memandang rendah orang lain atau keadaan tertentu. Biasanya, orang yang bersikap sinis melihat segala sesuatu dari sudut negatif dan seringkali menyuarakan pandangannya dengan cara yang tajam atau menyinggung.
Misalnya, ketika seseorang tersenyum sinis melihat orang lain, ia mungkin tidak sekadar tersenyum biasa, tetapi tersenyum dengan maksud untuk menunjukkan ketidakpercayaannya atau ejekan terhadap orang tersebut.
Orang yang sinis seringkali keras dalam menilai dan cepat untuk mengkritik tanpa menimbang sisi positif yang mungkin ada.
Selain itu, sikap sinis juga bisa mencakup pandangan yang sangat pesimistis, di mana seseorang tidak melihat adanya kebaikan yang benar-benar tulus atau murni di dunia ini.
Mereka cenderung meragukan niat baik yang ada pada sebuah tindakan, percakapan, atau peristiwa, dan mereka merasa bahwa di baliknya pasti ada motif tersembunyi yang mungkin egois atau merugikan.
Sebagai contoh, seseorang yang sinis terhadap perkembangan politik kemungkinan besar akan memandang semua inisiatif atau janji politik sebagai tindakan yang dilakukan hanya untuk keuntungan pribadi politisi, bukan untuk kebaikan masyarakat secara umum.
Sikap sinis ini dapat membuat seseorang menjadi skeptis terhadap semua bentuk otoritas atau perubahan, dan mereka mungkin tampak sangat kritis atau meremehkan terhadap segala usaha perbaikan atau pembaharuan.
Kesinisan sendiri adalah keadaan atau sifat dari sikap sinis.
Seseorang yang memiliki banyak kesinisan mungkin sering merasa kecewa atau frustrasi dengan dunia dan orang-orang di sekelilingnya, sering kali sebagai akibat dari pengalaman pahit atau kekecewaan sebelumnya.
Ini adalah kondisi di mana seseorang telah kehilangan banyak kepercayaan pada kebaikan dan integritas manusia dan oleh karena itu cenderung menjauhkan diri atau bersikap kritis terhadap segala yang ia anggap palsu atau tidak layak.
Jadi, sinis adalah sikap yang memiliki konotasi negatif dan kerap kali dikaitkan dengan penghinaan, ketidakpercayaan, dan kepesimisan mengenai niat dan tindakan manusia.