Arti Kata ‘Ragu’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘ragu’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. ragu – alternatif makna ke-1
    • ragu: /ra·gu/ a 1 dl keadaan tidak tetap hati (dl mengambil keputusan, menentukan pilihan, dsb); bimbang. Contoh: ia masih ragu , arah mana yg akan diambilnya; 2 sangsi (kurang percaya); syak. Contoh: ia ragu akan kejujuran pemuda itu;
    • ragu-ragu: /ra·gu-ra·gu/ a bimbang; kurang percaya;
    • meragukan: /me·ra·gu·kan/ v 1 merasa ragu akan; menaruh syak kpd; sangsi. Contoh: saya meragukan kebenaran laporan itu; 2 menyebabkan ragu-ragu. Contoh: keaslian sajak ini meragukan;
    • keraguan: /ke·ra·gu·an/ n perihal ragu; keadaan ragu; kesangsian; kebingungan; kebimbangan: keraguan mu itulah yg menyebabkan kamu celaka
  2. ragu – alternatif makna ke-2
    • ragu: /ra·gu/ Mk, me·ra·gu: v mengganggu; mengacau. Contoh: jangan ragu di sini, mari pulang

Penjelasan Arti ‘Ragu’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “ragu” sering kita dengar dalam keseharian, terutama ketika kita berada dalam situasi di mana kita harus membuat keputusan. Secara sederhana, ketika seseorang merasa “ragu”, artinya dia tidak yakin tentang apa yang harus dipilih atau diambil.

Ini seperti berdiri di persimpangan jalan tanpa papan petunjuk, dan tidak tahu harus belok ke kanan atau ke kiri.

Misalkan kamu diminta memilih antara es krim coklat dan es krim vanila, tapi kamu suka keduanya dan merasa kesulitan untuk memutuskan mana yang akan kamu pilih.

Nah, itulah yang disebut dengan merasa ragu. Kamu bimbang atau dalam keadaan tidak tetap hati yang membuatmu berkali-kali berubah pikiran.

Kata “ragu” juga digunakan ketika kita kurang percaya kepada seseorang atau sesuatu.

Kalau kita mendengar kabar dari teman, tapi kita merasa kabar itu tidak sepenuhnya benar, kita bisa berkata bahwa kita “ragu” atau “sangsi” terhadap kebenaran dari kabar itu.

Kadang, kita juga menggunakan kata “ragu-ragu” yang maknanya mirip dengan “ragu”, hanya saja lebih menekankan pada keadaan yang lebih lama dan terus-menerus terjadi.

Contohnya, jika seseorang selalu tidak yakin dalam membuat keputusan setiap hari, bisa dikatakan dia sering merasa “ragu-ragu”.

Lalu ada lagi kata “meragukan”, yang digunakan ketika kita menunjukkan perasaan tidak yakin kita kepada orang lain.

Contohnya, “Saya meragukan kebenaran dari laporan itu,” berarti kamu sendiri tidak yakin tentang apa yang kamu baca atau dengar dan ingin orang lain tahu perasaanmu itu.

Sebaliknya, “keraguan” merupakan nama dari perasaan tersebut.

Keraguan adalah saat dimana hati dan pikiran kita dipenuhi dengan ketidakpastian dan perasaan tidak yakin. “Keraguanmu itulah yang menyebabkan kamu celaka,” di sini keraguan dianggap sebagai sesuatu yang bisa memiliki akibat yang tidak baik, karena membuat seseorang tidak bisa bertindak atau membuat keputusan dengan cepat.

Namun, dalam konteks yang berbeda, khususnya budaya atau bahasa daerah tertentu, kata “ragu” bisa memiliki arti lain.

Misalnya, dalam bahasa Melayu khususnya di daerah tertentu istilah “ragu” bisa berarti mengganggu atau mengacau. Misalnya kalimat “Jangan ragu di sini, mari pulang,” di sini artinya “jangan mengganggu di sini, ayo kita pulang”.

Ingatlah bahwa merasa ragu adalah sesuatu yang normal dan terjadi pada setiap orang.

Yang penting adalah bagaimana kita menghadapi keraguan tersebut dan belajar untuk mengambil keputusan terbaik dengan informasi yang kita miliki..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ragu