Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘canggung’ memiliki arti sebagai berikut:
- canggung – alternatif makna ke-1
- canggung: /cang·gung/ a 1 kurang mahir atau tidak terampil dl menggunakan sesuatu (krn belum biasa mengerjakannya); kikuk; kekok. Contoh: rupanya ia belum biasa memegang senapan krn itu sangat canggung tampaknya; saya tidak canggung lagi berpidato di depan umum; 2 kurang enak dipakai; tidak mudah digunakan. Contoh: setengah orang mengatakan bahwa setir kiri itu canggung , tetapi buat saya sama saja dng setir kanan; 3 merasa tidak senang (tidak bebas); malu-malu (krn belum biasa bergaul, belum mengerti adat kebiasaan yg berlaku). Contoh: ia merasa canggung bergaul dng gadis-gadis yg baru dikenalnya itu; 4 kaku (dl arti kurang mengerti basa-basi, adat sopan santun). Contoh: orang desa itu canggung ketika pertama kali datang di kota; 5 kurang baik (buatannya, susunannya); agak janggal (tidak semestinya, tidak pd tempatnya). Contoh: kalimat-kalimat dl karangan itu canggung; 6 dl keadaan kekurangan (tt kehidupan, kepandaian, dsb). Contoh: bagaimana dapat senang hidupku kalau serba canggung spt ini; pengetahuan dan kepandaian serba canggung krn itu engkau sulit mendapat pekerjaan;
- kecanggungan: /ke·cang·gung·an/ n sikap yg kaku (kikuk); kekakuan. Contoh: dl penyesuaian diri kadang-kadang timbul kecanggungan
- canggung – alternatif makna ke-2
- canggung: /cang·gung/ Mk a, ter·cang·gung: v 1 merasa lengang (tidak senang atau kesunyian krn ditinggalkan seorang diri). Contoh: canggung pula aku selama ini krn menunggu suamiku yg tidak kunjung pulang; 2 kurang senang (kecewa). Contoh: hendaklah diusahakan supaya pembeli jangan canggung;
- mencanggungkan: /men·cang·gung·kan/ v menjadikan (menyebabkan) kesepian (merasa sepi). Contoh: kepergian ibunya sangat mencanggungkan nya krn tidak ada lagi tempat mengadu dan bercerita
- canggung – alternatif makna ke-3
- canggung: /cang·gung/ kl n punggur (batang kayu) yg separuh tenggelam dl air
- canggung – alternatif makna ke-4
- canggung: /cang·gung/ n alang tempat ayam dsb bertenggek
Penjelasan Arti ‘Canggung’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “canggung” memiliki beberapa arti yang menceritakan tentang perasaan atau kondisi yang kikuk, kurang terampil, atau merasa tidak nyaman dalam berbagai situasi.
Pertama, “canggung” bisa berarti kurang mahir atau tidak terampil dalam melakukan sesuatu karena belum terbiasa.
Misalnya, kalau kamu baru belajar memegang senapan atau berpidato di depan umum, awalnya mungkin kamu akan merasa canggung. Tanganmu mungkin gemetaran, suaramu mungkin gagap, dan pikiranmu mungkin blank saat harus berbicara di depan banyak orang.
Kedua, “canggung” juga bisa menggambarkan sesuatu yang kurang enak atau tidak mudah digunakan.
Contohnya, bisa jadi sebagian orang merasa setir mobil yang posisinya di sebelah kiri itu canggung, mungkin karena mereka sudah terbiasa dengan setir yang di sebelah kanan.
Selanjutnya, seseorang bisa merasa “canggung” dalam arti merasa tidak nyaman atau malu-malu ketika belum terbiasa bergaul dengan orang baru atau belum memahami adat dan kebiasaan yang ada.
Seperti saat seseorang pindah ke kota baru dan harus bertemu dengan banyak orang baru, rasa canggung itu sering muncul karena belum kenal baik dengan orang-orang di sekelilingnya.
Keempat, kata “canggung” bisa berarti kaku, artinya seseorang bisa terlihat kurang mengerti bagaimana bersikap sopan atau melakukan basa-basi dengan orang lain.
Orang yang baru pertama kali datang ke kota yang besar mungkin merasa canggung karena tidak tahu bagaimana harus berperilaku di lingkungan baru tersebut.
Kelima, “canggung” dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang kurang baik dari segi susunan atau pembuatan.
Seperti kalimat dalam karangan yang terasa canggung, yang artinya susunan kata atau kalimatnya terasa janggal dan tidak mengalir dengan baik.
Terakhir, kata “canggung” menggambarkan keadaan hidup yang serba kekurangan, baik dalam hal materi maupun skill dan pengetahuan.
Seseorang mungkin merasa hidupnya canggung karena tidak memiliki cukup uang atau karena merasa tidak mempunyai keahlian yang cukup untuk mendapatkan pekerjaan.
Dalam bentuk kata benda, “kecanggungan” berarti sikap yang kaku atau kikuk.
Jadi, seseorang yang menunjukkan kecanggungan mungkin tampak tidak natural dalam bergerak atau berbicara karena merasa tidak yakin akan dirinya sendiri.
Ada juga penggunaan kata “canggung” dalam konteks yang sedikit berbeda, seperti merasa sepi karena ditinggalkan sendirian atau kecewa.
Misalnya, seseorang mungkin merasa canggung setelah ditinggal pasangannya pergi untuk waktu yang lama.
“Mencanggungkan” adalah tindakan yang membuat seseorang merasa sepi. Seperti kepergian orang yang kita kasihi bisa mencanggungkan karena kita kehilangan seseorang untuk diajak berbicara dan berbagi cerita.
Selain itu, dalam konteks yang jarang digunakan, kata “canggung” juga dapat berarti punggur, yakni bagian batang kayu yang separuh tenggelam dalam air, dan dalam penggunaan tradisional, ini adalah tempat ayam atau hewan lainnya bertengger atau istirahat.