Arti Kata ‘Sembunyi’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sembunyi’ memiliki arti sebagai berikut:

  • sembunyi: /sem·bu·nyi/ v bersembunyi. Contoh: main sembunyi;
  • sembunyi tuma:, ki menutup-nutupi perbuatan jahat yg sudah diketahui orang;
  • sembunyi tuma kepala tersuruk, ekor kelihatan, pb menutup-nutupi perbuatan jahat yg sudah diketahui orang;
  • sembunyi-sembunyi: /sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ adv (dng) diam-diam; tidak terang-terangan;
  • – puyuh, pb 1 menutupi perbuatan jahat yg telah diketahui orang; 2 sengaja tidak mau tahu akan perkara (bahaya dsb) yg sungguh (akan) terjadi;
  • bersembunyi-sembunyi: /ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi/ a tidak berterang-terangan; dng diam-diam;
  • sembunyi-sembunyian: /sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v bermain cari-carian; bermain petak umpet;
  • bersembunyi: /ber·sem·bu·nyi/ v berlindung atau melindungkan diri supaya tidak terlihat. Contoh: adiknya dicari-cari ke sana kemari, akhirnya ketemu sedang – di belakang pintu;
  • bersembunyi-sembunyian: /ber·sem·bu·nyi-sem·bu·nyi·an/ v sembunyi-sembunyian;
  • menyembunyikan: /me·nyem·bu·nyi·kan/ v 1 menyimpan (menutup dsb) supaya jangan (tidak) terlihat. Contoh: setelah peristiwa itu, ia selalu – diri; 2 sengaja tidak memperlihatkan (memberitahukan dsb); merahasiakan. Contoh: mengapa Ibu selalu – berita dr kampung?;
  • – muka: ki menutup rasa malu;
  • tersembunyi: /ter·sem·bu·nyi/ v dirahasiakan; terselip (di dalamnya dsb);
  • persembunyian: /per·sem·bu·nyi·an/ n tempat bersembunyi. Contoh: dng rasa waswas mereka keluar dr lubang-lubang -nya;
  • penyembunyian: /pe·nyem·bu·nyi·an/ n 1 proses, cara, perbuatan menyembunyikan; 2 tempat menyembunyikan

Penjelasan Arti ‘Sembunyi’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Sembunyi adalah kata kerja yang menggambarkan tindakan berlindung atau melindungi diri dari pandangan orang lain agar tidak terlihat atau ditemukan. Contohnya, saat bermain petak umpet, seorang anak mungkin bersembunyi di balik pohon atau di dalam lemari untuk menghindari pencarian oleh temannya yang sedang mencari.

Istilah “sembunyi tuma” berasal dari bahasa kiasan yang berarti seseorang menutupi perbuatan yang tidak baik meskipun orang lain telah mengetahuinya.

Seperti ungkapan “kepala tersuruk, ekor kelihatan” yang menyiratkan usaha menyembunyikan sesuatu itu tidak berhasil karena masih ada bagian yang terlihat. Hal ini bisa digunakan dalam situasi di mana seseorang berusaha menyembunyikan kesalahan mereka, namun tetap terciduk oleh bukti atau tindakan yang terungkap.

Kata “sembunyi-sembunyi” sebagai kata keterangan memiliki arti melakukan sesuatu secara diam-diam atau tidak terang-terangan.

Misalnya, dua orang yang berbicara tanpa ingin orang lain mengetahui isi pembicaraannya bisa melakukan perbincangan tersebut secara sembunyi-sembunyi.

Berdasarkan istilah di atas, ada juga frasa “bersembunyi-sembunyi” yang memiliki arti serupa, yaitu melakukan sesuatu secara sembunyi atau tanpa sepengetahuan orang lain.

Sementara itu, “sembunyi-sembunyian” bisa diartikan sebagai sebuah permainan anak-anak yang sering disebut juga dengan petak umpet, di mana satu orang ditunjuk untuk mencari sementara yang lainnya bersembunyi.

Menyembunyikan adalah tindakan aktivitas menyimpan atau menutup sesuatu supaya tidak terlihat oleh orang lain.

Misalnya, seorang anak mungkin menyembunyikan mainannya di bawah tempat tidur agar saudaranya tidak menemukannya.

“Menyembunyikan muka” adalah ungkapan yang menggambarkan tindakan seseorang yang menutupi rasa malu atau perasaan tidak nyaman mereka dari orang lain.

Kemudian, terdapat kata “tersembunyi” yang berarti sesuatu yang telah dirahasiakan atau terselinap sehingga tidak mudah terlihat atau diketahui.

Terakhir, “persembunyian” dan “penyembunyian” adalah dua kata benda yang memiliki arti yang berkaitan dengan tempat atau aksi menyembunyikan.

Persembunyian adalah tempat di mana seseorang atau sesuatu bersembunyi, sedangkan penyembunyian merujuk pada proses, cara, atau tindakan untuk menyembunyikan sesuatu atau seseorang.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sembunyi