Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sadur’ memiliki arti sebagai berikut:
- sadur: /sa·dur/ n lapis logam yg tipis (pd logam lain); sepuh (emas, perak, dsb);
- sbg sadur menimbul(kan) senam, pb kelihatan keadaan (maksud, tabiat) yg sebenarnya;
- menyadur: /me·nya·dur/ v 1 menyepuh (dng emas, perak, dsb). Contoh: tukang emas telah – perhiasan itu sehingga tampak spt baru; 2 menyusun kembali cerita secara bebas tanpa merusak garis besar cerita, biasanya dr bahasa lain. Contoh: pengarang itu suka – cerita dr bahasa asing ke dl bahasa Indonesia; 3 mengolah (hasil penelitian, laporan, dsb); mengikhtisarkan. Contoh: mereka sedang – hasil penelitian mereka untuk dijadikan buku;
- saduran: /sa·dur·an/ n 1 hasil menyepuh; sepuhan (emas, perak, dsb). Contoh: – emas itu tahan untuk beberapa bulan; 2 hasil menggubah; gubahan bebas dp cerita lain tanpa merusak garis besar cerita. Contoh: – cerita itu lebih hidup dp cerita aslinya; 3 ringkasan; ikhtisar (laporan dsb);
- penyadur: /pe·nya·dur/ n 1 orang yg menyadur; 2 alat untuk menyadur. Contoh: untuk menjadi seorang -, diperlukan beberapa syarat tertentu;
- penyaduran: /pe·nya·dur·an/ n proses, cara, perbuatan menyadur
Penjelasan Arti ‘Sadur’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sadur adalah lapisan logam yang sangat tipis yang dilapiskan pada logam lain. Bayangkan kamu mempunyai sebuah cincin besi biasa, lalu kamu melapisi cincin itu dengan emas yang tipis banget.
Nah, lapisan emas itulah yang disebut sadur. Orang juga sering menyebut proses ini dengan istilah ‘menyepuh’, yaitu membalut logam yang kurang berharga dengan logam yang lebih berharga seperti emas atau perak supaya tampak mewah.
Ada juga peribahasa ‘sebagai sadur menimbulk(an) senam’ yang artinya ketika sifat asli atau maksud sejati seseorang terungkap dengan jelas, mirip dengan sadur yang ketika terkelupas, menunjukkan logam asli di bawahnya.
Kalau kamu mendengar kata ‘menyadur’, itu artinya proses untuk menyepuh sesuatu dengan emas atau perak.
Contoh sederhananya, kalo ada tukang emas yang membuat perhiasan lama terlihat baru lagi dengan melapisinya pakai emas, berarti dia sedang ‘menyadur’ perhiasan itu.
Namun, ‘menyadur’ juga bisa berarti mengubah suatu cerita dari satu bahasa ke bahasa lain, atau mengolah cerita tersebut dengan gaya sendiri tapi tetap mempertahankan pokok utama ceritanya.
Misalnya, ada penulis Indonesia yang membaca cerita dalam bahasa Inggris lalu ia tulis ulang dengan gaya dan bahasa Indonesia tanpa menghilangkan esensi dari cerita aslinya.
Tak hanya itu, ‘menyadur’ juga bisa berhubungan dengan kegiatan mengolah hasil penelitian atau laporan menjadi bentuk yang lebih sederhana, seperti rangkuman atau ikhtisar.
Sehingga, informasi pentingnya tetap ada, tapi dalam bentuk yang lebih padat.
Dari proses menyadur ini, kita mendapatkan ‘saduran’ yang artinya hasil dari menyepuh, gubahan cerita, atau ikhtisar yang telah diolah.
Misalnya, saduran emas yang menempel pada cincin itu bisa tahan berbulan-bulan. Atau jika seseorang mengubah cerita dengan cara sendiri, hasil cerita yang baru itu adalah saduran yang bisa jadi lebih menarik dari cerita aslinya.
Orang yang melakukan pekerjaan menyadur disebut ‘penyadur’.
Ada juga alat khusus yang digunakan dalam proses penyaduran, baik itu untuk menyepuh logam atau alat bantu lain dalam proses gubahan cerita.
Dan akhirnya, ‘penyaduran’ merujuk pada keseluruhan proses, cara, atau perbuatan dalam menyadur, baik itu dalam kerajinan logam maupun dalam sastra.