Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sableng’ memiliki arti sebagai berikut:
- sableng: /sab·leng/ a cak agak gila; kurang waras. Contoh: dia diperiksakan ke psikiater untuk mengetahui mengapa dia begitu sableng thd anak kandungnya sendiri
Penjelasan Arti ‘Sableng’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “sableng” sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari dan biasanya dipakai untuk menggambarkan seseorang yang berperilaku unik, aneh, atau bisa juga disebut agak gila.
Kalau kita lihat dalam konteks yang lebih luas, “sableng” bukan hanya sekadar mengacu pada sifat yang benar-benar gila, tapi lebih ke arah perilaku yang tidak biasa atau sedikit ‘di luar kotak’ jika dibandingkan dengan orang kebanyakan.
Misalnya, bayangkan ada seorang teman di sekolah yang seringkali melakukan hal yang tak terduga, seperti tiba-tiba berbicara sendiri atau mengeluarkan ide yang sangat aneh dan tidak lazim.
Orang seringnya akan bilang, “Ih, kamu ini sableng ya?”, tapi sebenarnya mereka tidak benar-benar berpikir bahwa teman mereka itu memiliki masalah kejiwaan yang serius.
Terkadang, kata “sableng” juga bisa digunakan dalam suasana yang tidak terlalu serius, sebagai candaan atau bahkan pujian untuk keunikan seseorang.
Namun, tentu saja harus berhati-hati karena tidak semua orang merasa nyaman jika diberi label “sableng”.
Di dalam penggunaan yang lebih serius, seperti pada contoh yang diberikan, ‘sableng’ bisa mencerminkan kekhawatiran terhadap kesehatan mental seseorang.
Jika ada kasus di mana seseorang diperiksa oleh psikiater karena perilakunya yang dianggap “sableng” terhadap anak kandungnya sendiri, ini menunjukkan bahwa ada tindakan yang tidak normal dan mungkin memerlukan penanganan profesional.
Mungkin orang tersebut mengalami stres berat, depresi, atau gangguan mental lainnya yang membuatnya bertindak di luar norma sosial yang diterima.
Jadi, kata “sableng” bisa memiliki nuansa yang berbeda tergantung pada konteks dan cara pemakaiannya.
Untuk seorang remaja berusia 15 tahun, penting untuk memahami bahwa kata ini tidak selalu bermakna negatif dan bisa jadi hanya sekadar humor. Namun, juga perlu diingat untuk selalu menggunakan kata ini secara tepat dan tidak melukai perasaan seseorang.