Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘royal’ memiliki arti sebagai berikut:
- royal: /ro·yal/ a berlebih-lebihan (dl mengeluarkan uang, dl makan minum); melampaui batas. Contoh: walaupun ia berada, hidupnya tidak royal;
- beroyal-royal: /be·ro·yal-ro·yal/ v membuang-buang uang dsb untuk bersenang-senang; berfoya-foya. Contoh: waktu ada uang hidup beroyal-royal , saat uang habis menangis;
- royal-royalan: /ro·yal-ro·yal·an/ a sangat berlebih-lebihan; sangat melampaui batas. Contoh: efisiensi berarti juga mencegah dan menghindarkan pemborosan dan royal-royalan;
- keroyalan: /ke·ro·yal·an/ n perihal royal; keborosan. Contoh: akibat keroyalan nya, kini mereka hidup sengsara
Penjelasan Arti ‘Royal’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “royal” dalam konteks bahasa Indonesia, sering kali mengacu kepada seseorang yang melakukan sesuatu secara berlebihan, khususnya dalam pengeluaran uang atau saat makan dan minum.
Sebagai contoh, jika seseorang hidup dengan kekayaan tapi tidak pernah berlebihan dalam menghabiskan uangnya atau pesta pora, maka itu bukan disebut sebagai hidup “royal”.
Di samping itu, ketika kita mendengar frasa “beroyal-royal”, ini merujuk pada tindakan membuang-buang uang atau sumber daya lainnya untuk kesenangan semata tanpa memikirkan konsekuensinya.
Contoh yang relevan adalah, saat seseorang memiliki uang banyak, dia bisa jadi berfoya-foya tanpa berpikir panjang. Namun, ketika uangnya habis, dia bisa saja menyesal karena tidak bijaksana dalam pengeluarannya.
Adapun kata “royal-royalan” menggambarkan sesuatu yang dilakukan dengan sangat berlebihan atau melampaui batas yang wajar.
Misalnya, dalam sebuah perusahaan, efisiensi di tempat kerja sangat penting dan bagian dari efisiensi tersebut adalah menghindari pengeluaran yang terlalu berlebihan atau “royal-royalan” yang tidak perlu.
Terakhir, “keroyalan” adalah sebuah kata benda yang merujuk pada sifat atau kondisi di mana seseorang atau sesuatu itu berkarakter “royal”.
Ini bisa mencakup pemborosan hingga tingkat yang ekstrem. Misalnya, jika seseorang selalu hidup secara “royal” dan tidak memperhatikan pengeluarannya, pada akhirnya mereka bisa menghadapi masalah keuangan dan hidup dalam kesulitan karena kebiasaan “keroyalan” mereka itu.