Arti Kata ‘Rimba’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘rimba’ memiliki arti sebagai berikut:

  • rimba: /rim·ba/ n hutan lebat (yg luas dng pohon yg besar-besar). Contoh: hilang tidak tentu rimba nya, hilang lenyap tanpa meninggalkan kesan atau jejak;
  • rimba beton: daerah (kota) yg penuh dng bangunan bertingkat. Contoh: pada akhir abad ke-20 ini Jakarta akan menjadi rimba beton beton;
  • rimba raya: hutan yg amat besar;
  • merimba: /me·rim·ba/ v 1 menjadi spt rimba. Contoh: ladangnya sudah merimba; 2 pergi atau bekerja di rimba. Contoh: setiap hari ia merimba mencari kayu bakar;
  • perimba: /pe·rim·ba/ n orang yg mencari nafkah di rimba. Contoh: perkelahian seru antara perimba dng harimau

Penjelasan Arti ‘Rimba’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Rimba adalah sebutan untuk hutan yang sangat lebat dan luas dengan pepohonan yang besar dan tinggi. Gambarkan saja tempat yang sangat luas, penuh dengan pohon-pohon raksasa yang tumbuh rapat satu sama lain, sampai-sampai cahaya matahari pun susah untuk menembus ke bawah.

Di rimba, seringkali suara binatang dan gesekan dedaunan jadi pengiring yang menandakan kehidupan liar yang kaya di sana.

Kata “hilang tidak tentu rimbanya,” itu adalah ungkapan yang artinya seseorang atau sesuatu menghilang tanpa bekas, seperti masuk kedalam hutan yang dalam dan tak kembali lagi.

Rimba beton adalah istilah lain yang menggambarkan kota-kota besar dengan banyak bangunan tinggi yang saling berdekatan, bagaikan hutan tetapi bukannya dengan pohon, melainkan dengan konstruksi beton.

Jadi, bisa dibilang rimba beton itu hutan buatan manusia, dimana gedung-gedung pencakar langit itu ibarat pohon-pohon tinggi dalam hutan alami. Jakarta di akhir abad 20 sering dijuluki sebagai rimba beton karena perkembangan urbanisasinya yang sangat pesat.

Sementara itu, rimba raya adalah hutan primer yang luas sekali.

Bayangkan hutan Amazon atau hutan hujan Kalimantan yang sangat luasnya sampai tidak terlihat ujungnya, itulah yang disebut dengan rimba raya.

Kalau ada kata “merimba,” itu artinya proses alam yang membuat sesuatu jadi seperti rimba, misalnya ladang yang dibiarkan tanpa perawatan sampai tumbuh liar dan lebat seperti hutan.

Atau bisa juga berarti aktivitas orang-orang yang masuk ke dalam hutan. Misalnya, ada orang yang hari-harinya dihabiskan di hutan untuk mencari kayu bakar atau barang lain yang bisa diambil dari rimba.

Terakhir, “perimba” adalah pekerjaan seseorang.

Ini adalah orang yang pekerjaannya tiap hari ada di dalam hutan, bisa jadi mencari kayu, berburu, atau mengumpulkan buah-buahan dan tumbuhan lainnya sebagai cara untuk mencari nafkah.

Perimba ini kadang harus menghadapi risiko tinggi, seperti bertemu dengan binatang buas, termasuk harimau yang bisa jadi musuh dalam perjuangan mereka di rimba.

Jadi, ‘rimba’ adalah kata dengan banyak makna yang menunjuk pada hutan yang alami dan liar, serta aktivitas dan kehidupan yang berhubungan dengan hutan tersebut.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rimba