Arti Kata ‘Repot’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘repot’ memiliki arti sebagai berikut:

  • repot: /re·pot/ /répot/ a 1 sibuk; ribut; banyak kerja. Contoh: belum pernah bekerja repot spt ini; 2 sukar; berabe; dl kesukaran; kalut. Contoh: ia sangat repot mengurus usahanya;
  • repot-repot: /re·pot-re·pot/ a repot;
  • merepotkan: /me·re·pot·kan/ v menjadikan repot. Contoh: krn ia tidak mau merepotkan keluarganya, segala sesuatu diselesaikannya sendiri;
  • kerepotan: /ke·re·pot·an/ n 1 kesibukan; 2 kewalahan. Contoh: pembeli yg melimpah ruah itu menimbulkan kerepotan para pelayan toko

Penjelasan Arti ‘Repot’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “repot” menggambarkan keadaan seseorang yang sedang mengalami banyak pekerjaan atau kegiatan yang membuatnya sibuk. Misalnya, bayangkan saat kamu memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.

Kamu mungkin merasa sibuk dan terus-menerus bekerja tanpa istirahat. Jika temanmu melihat keadaanmu itu, dia mungkin akan berkata, “Kamu tampak repot sekali dengan semua tugas itu.”

Selain itu, “repot” juga dapat mengacu pada situasi yang sulit atau rumit sehingga menciptakan kesulitan.

Ketika seseorang berada dalam situasi yang tidak mudah, mungkin karena ada banyak masalah atau rintangan, orang tersebut bisa merasa repot. Sebagai contoh, jika seseorang sedang mengurus bisnis dan menghadapi berbagai kendala, mulai dari finansial hingga manajemen, dia bisa mengatakan, “Saya sangat repot mengurus usaha ini.”

Ada juga ungkapan “repot-repot” yang artinya sama dengan “repot”.

Jadi, jika kamu berkata “Aku tidak ingin repot-repot”, itu artinya kamu tidak ingin merasa sibuk atau kesulitan.

Kemudian, kata “merepotkan” adalah tindakan dari membuat seseorang atau sesuatu menjadi repot.

Misalnya, jika kamu memiliki banyak permintaan atau membutuhkan banyak bantuan dari orang lain, kamu mungkin dianggap merepotkan mereka karena membuat mereka menjadi sibuk menangani permintaanmu.

Terakhir, “kerrepotan” merupakan nomina (kata benda) yang digunakan untuk mendeskripsikan situasi sibuk atau kondisi kelelahan karena banyaknya pekerjaan atau persoalan yang dihadapi.

Contoh dari “kerrepotan” adalah ketika suatu toko sangat ramai dikunjungi pembeli, para pelayannya bisa merasa kerepotan karena harus melayani semua orang dengan cepat dan efisien.

Secara keseluruhan, kata “repot” mengacu pada keadaan sibuk yang bisa karena banyaknya tugas atau adanya masalah yang membuat seseorang merasa kewalahan atau dalam kesulitan.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/repot