Arti Kata ‘Rangsang’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘rangsang’ memiliki arti sebagai berikut:

  1. rangsang – alternatif makna ke-1
    • rangsang: /rang·sang/ n 1 sesuatu yg dapat mempengaruhi indra (pencium, peraba, perasa, dsb); 2 sesuatu yg dapat membangkitkan perasaan tertentu (kegembiraan, kesedihan, keberanian, kehangatan);
    • berangsang: /be·rang·sang/ a marah sekali. Contoh: dia akan berangsang kalau diejek spt itu;
    • merangsang: /me·rang·sang/ v 1 membuat kena rangsang (tt bau dsb). Contoh: wangi-wangian itu merangsang hidung; 2 membangkitkan perasaan atau keinginan tertentu yg sangat kuat. Contoh: pakaiannya terlalu merangsang orang yg melihatnya; 3 menyebabkan timbulnya (adanya) sesuatu. Contoh: listrik merangsang kehidupan di desa itu;
    • terangsang: /te·rang·sang/ v 1 dapat dirangsang; telah dirangsang; 2 kena rangsang(an);
    • rangsangan: /rang·sang·an/ v 1 rangsang; 2 dorongan;
    • perangsang: /pe·rang·sang/ n 1 sesuatu yg dapat membangkitkan perasaan (hawa nafsu dsb); pembangkit perasaan. Contoh: obat perangsang; 2 pembangkit gairah (marah, sedih, dsb). Contoh: ia rajin setelah menerima uang perangsang
  2. rangsang – alternatif makna ke-2
    • rangsang: /rang·sang/ Jw v, me·rang·sang: v menyerbu; menyerang. Contoh: rangsang benteng musuh; 2 membantah (melawan) perkataan dsb; menyanggah. Contoh: di rumah ia selalu rangsang orang tuanya;
    • merangsangkan: /me·rang·sang·kan/ v merangsang;
    • perangsang: /pe·rang·sang/ n yg merangsang; penyerbu; penggempur;
    • perangsangan: /pe·rang·sang·an/ n proses, cara, perbuatan merangsang. Contoh: menurut konselor dr Amerika, sekitar 80% wanita tidak mengalami orgasme sewaktu sanggama apabila tanpa disertai perangsangan klitoris
  3. rangsang – alternatif makna ke-3
    • rangsang: /rang·sang/ n 1 ranting kering (mati) yg telah jatuh; 2 rintangan dr ranting-ranting berduri yg dipasang pd batang pohon (supaya tidak dapat dipanjat orang)

Penjelasan Arti ‘Rangsang’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Rangsang adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi kita, khususnya panca indera kita seperti penciuman, perabaan, dan perasaan. Misalnya, aroma parfum bisa membuat kita merasa lebih segar atau tertarik karena pengaruhnya terhadap indra penciuman kita.

Selain itu, kata rangsang juga mengacu pada hal-hal yang bisa membangkitkan emosi tertentu dalam diri kita.

Contohnya, menonton sebuah film yang mengharukan bisa membuat kita merasa sedih, atau mendengarkan lagu yang bersemangat bisa membuat kita bersemangat juga. Ketika kita sangat marah karena ada yang mengejek atau mengganggu kita, kita juga bisa dibilang sedang ‘berangsang’, artinya kita memiliki reaksi emosional yang kuat.

Kata ‘merangsang’ sehari-hari sering digunakan dalam konteks yang membuat seseorang atau suatu hal itu menjadi lebih aktif atau bersemangat.

Contohnya, pendidik yang baik tahu cara ‘merangsang’ minat belajar para siswanya dengan cara yang menarik. Ada juga situasi-situasi tertentu yang bisa ‘merangsang’ keinginan kita untuk berbuat sesuatu, contohnya melihat pakaian yang sangat menarik yang membuat kita ingin memilikinya.

Atau, dalam konteks yang berbeda, pembangunan infrastruktur seperti listrik yang ‘merangsang’ perkembangan ekonomi di sebuah desa.

Sesuatu yang mendapat predikat ‘terangsang’ berarti ia sudah berhasil dipengaruhi sehingga memiliki aktivitas atau reaksi yang lebih besar atau lebih kuat karena rangsangan tersebut.

Istilah ‘perangsang’ biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang bisa membangkitkan perasaan atau gairah seseorang.

Contohnya, ada obat-obatan yang dikategorikan sebagai ‘perangsang’ karena khasiatnya yang bisa meningkatkan perasaan tertentu pada seseorang. Ini juga bisa merujuk pada hal-hal yang bisa mempengaruhi emosi kita, seperti sejumlah uang yang mungkin diberikan sebagai motivasi untuk membuat seseorang lebih rajin.

Dalam budaya Jawa, kata rangsang dapat berarti menyerbu atau menyerang, seperti ketika seseorang ‘merangsang’ benteng musuh.

Kata ini juga bisa berarti membantah atau menyanggah, misalnya ketika seseorang selalu ‘merangsang’ orang tuanya di rumah dengan melawan perkataan mereka.

Di sisi lain, ‘rangrang’ juga memiliki arti yang lebih harfiah sebagai ranting-ranting kering yang telah jatuh dari pohon atau rintangan yang terbuat dari ranting berduri untuk menghalangi orang memanjat suatu pohon.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rangsang