Arti Kata ‘Positif’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘positif’ memiliki arti sebagai berikut:

  • positif: /po·si·tif/ 1 a pasti; tegas; tentu. Contoh: hal itu diketahuinya secara positif; ia memberi jawaban yg positif; ia mempunyai bukti positif akan keterlibatan orang itu; 2 a yakin. Contoh: ia sangat positif akan kebenaran pendapatnya; 3 a bersifat nyata dan membangun. Contoh: keadaannya menunjukkan perkembangan yg positif; hasilnya sangat positif; 4 a menunjukkan adanya penyakit, kondisi tertentu, dsb (tt hasil pemeriksaan). Contoh: hasil tes menyatakan bahwa ia positif hamil; 5 a Fis lebih besar dp nol. Contoh: bilangan positif; 6 n potret yg sudah jadi (bukan klise atau film); 7 a Fis bermuatan listrik lebih tinggi dp yg lain (tt kutub), yg merupakan sumber arus listrik; 8 a tidak menyangkal (membantah, dsb); mengiakan (tt kalimat, pernyataan, ucapan, dsb). Contoh: kalimat positif , kalimat yg tidak mengandung kata sangkalan (spt tidak, bukan);
  • memositifkan: /me·mo·si·tif·kan/ v menjadikan positif (pasti, tentu, dsb); memastikan;
  • kepositifan: /ke·po·si·tif·an/ n perihal (keadaan) positif; kepastian

Penjelasan Arti ‘Positif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata “positif” sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari dan biasanya terkait dengan beberapa kondisi atau penilaian. Kita mulai dengan makna pertama kata “positif” yang artinya sesuatu yang pasti atau tegas.

Jika kita mengatakan “dia memberi jawaban yang positif,” artinya jawaban yang diberikan itu tegas dan jelas, tanpa keraguan.

Selanjutnya, makna ke dua dari kata “positif” ini erat kaitannya dengan perasaan yakin atau keyakinan terhadap sesuatu.

Misalnya, jika seseorang berkata “saya sangat positif bahwa ini adalah jalan yang benar,” maka orang tersebut merasa sangat yakin akan kebenaran pendapatnya tersebut.

Setelah itu, makna ketiga berhubungan dengan sesuatu yang nyata dan mengarah pada sesuatu yang membangun atau berkembang.

Misalnya, jika seseorang berkata “perkembangan yang positif,” ini berarti ada kemajuan yang baik dan nyata yang dirasakan atau dilihat.

Makna keempat biasanya digunakan dalam konteks medis, seperti ketika seseorang melakukan tes lab dan hasilnya menunjukkan adanya penyakit, kondisi tertentu, atau yang serupa.

Seperti, “hasil tesnya positif hamil” artinya tes menunjukkan bahwa orang tersebut sedang hamil.

Makna kelima merujuk pada bilangan dalam matematika, yaitu bilangan yang lebih besar dari nol.

Kata “positif” di sini digunakan untuk menggambarkan suatu nilai atau jumlah yang ada dan riil, tidak negatif atau nihil.

Makna keenam berkaitan dengan fotografi, di mana “positif” mengacu pada gambar atau potret yang sudah jadi dan dapat dilihat seperti aslinya, bukan merupakan negatif atau klise yang perlu diproses lebih lanjut untuk menjadi gambar.

Untuk makna ketujuh dalam fisika, “positif” merujuk pada muatan listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan muatan lain dan biasanya berhubungan dengan kutub yang menjadi sumber arus listrik atau yang menarik elektron.

Makna kedelapan berkaitan dengan komunikasi atau tata bahasa.

Kata “positif” digunakan untuk kalimat atau pernyataan yang mengiakan atau tidak mengandung penolakan. Sebagai contoh, jika kita menegaskan sesuatu dengan mengatakan “ini dia,” itu adalah kalimat positif yang tidak menyangkal atau mengandung kata-kata penolakan seperti “tidak” atau “bukan.”

Sementara itu, bentuk lain dari kata “positif” adalah “memositifkan” yang berarti menjadikan sesuatu menjadi pasti atau tentu, dan “kepositifan” yang merupakan kondisi atau keadaan di mana sesuatu itu pasti atau positif.

Dalam kehidupan sehari-hari, kepositifan seringkali dikaitkan dengan sikap atau pandangan yang optimis serta mencari hal-hal yang baik dalam situasi apapun..

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/positif