Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘perlu’ memiliki arti sebagai berikut:
- perlu: /per·lu/ 1 adv harus; usah. Contoh: barang-barang ini perlu didaftar; saya kira Anda tidak perlu menyediakan makanan; 2 a penting (ada gunanya, harus ada, dsb). Contoh: mana-mana yg perlu kita bicarakan nanti; ini perlu harus kaubawa; 3 v butuh (akan); membutuhkan; berhajat (akan). Contoh: kalau perlu uang, kita dapat meminjam ke koperasi; negara-negara berkembang masih perlu bantuan dana dan tenaga ahli; 4 p untuk. Contoh: ia pergi ke Surabaya perlu mengurus dagangan;
- memerlukan: /me·mer·lu·kan/ v 1 memandang perlu (penting, berguna, dsb). Contoh: mereka lebih memerlukan pakaian dp makanan; 2 mementingkan; mengutamakan; memperhatikan (tt kepentingan sendiri, orang lain, dsb). Contoh: jangankan memerlukan orang lain, anaknya sendiri saja tidak dipikirkannya; 3 membutuhkan; menghajatkan. Contoh: pd umumnya mereka tidak memerlukan bantuan uang, tetapi bantuan tenaga ahli; untuk mencapai cita-cita diperlukan biaya dan ketekunan usaha; 4 ki menggunakan (waktu). Contoh: perbaikan gedung itu memerlukan waktu tiga bulan; 5 menyempatkan diri (melakukan sesuatu krn dianggap perlu dng menyampingkan hal-hal lain). Contoh: banyak orang memerlukan datang melihat kambing berkepala dua itu;
- keperluan: /ke·per·lu·an/ n 1 keharusan; kemestian; hal yg perlu. Contoh: cinta kpd tanah tumpah darah adalah suatu keperluan bagi bangsa yg merdeka; 2 kepentingan. Contoh: kita harus berjuang untuk keperluan bersama; 3 kebutuhan (barang yg diperlukan). Contoh: kita selalu menyediakan barang-barang untuk keperluan sehari-hari; 4 maksud; tujuan. Contoh: selain hendak menemui adiknya, barangkali ada keperluan lain;
- air air: Tan jumlah air yg diperoleh tanaman per satuan luas untuk pertumbuhan biasa, sesuai dng keadaan lapangan; air pokok: keperluan utama manusia, spt makanan, perumahan, pakaian, dan pendidikan sbg syarat hidup demi pertahanannya thd lingkungan; air primer: keperluan pokok; air sekunder: keperluan manusia untuk melengkapi lebih lanjut keperluan pokoknya sesuai dng kemampuan;
- seperlunya: /se·per·lu·nya/ adv 1 mana yg perlu saja; kalau perlu saja. Contoh: hal ini boleh diubah seperlunya; 2 sebanyak yg dibutuhkan (diperlukan); secukupnya. Contoh: kalau memang kauperlukan, ambillah seperlunya
Penjelasan Arti ‘Perlu’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “perlu” digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan di mana ada keharusan atau kebutuhan akan sesuatu. Jika kita bilang “barang-barang ini perlu didaftar,” artinya ada keharusan untuk mencatat barang-barang tersebut supaya terorganisir atau mungkin untuk pelaporan.
Selain itu, “perlu” juga digunakan untuk menekankan pentingnya sesuatu.
Contoh kalimat “mana-mana yang perlu kita bicarakan nanti” itu seperti memberitahu kita untuk fokus membahas hal-hal penting terlebih dahulu. Intinya, jika ada sesuatu yang disebut “perlu,” berarti hal itu memang sangat penting atau berguna.
Ketika seseorang mengatakan “kalau perlu uang, kita dapat meminjam ke koperasi,” kata “perlu” di sini menunjukkan kebutuhan akan uang.
Orang tersebut memiliki kebutuhan atau keinginan untuk mendapatkan uang, mungkin untuk membayar sesuatu atau untuk investasi.
Dalam penggunaan yang lain, “perlu” bisa juga bermakna “untuk” atau tujuan melakukan sesuatu.
Seperti “pergi ke Surabaya untuk mengurus dagangan.” Ini menunjukkan bahwa keberangkatan tersebut memiliki tujuan tertentu yang penting.
Di sisi lain, “memerlukan” adalah bentuk lain dari “perlu” yang memiliki arti serupa namun lebih ke arah memiliki tindakan atau proses di dalamnya.
Misalnya, “mereka lebih memerlukan pakaian daripada makanan” menunjukkan bahwa kebutuhan mereka akan pakaian dianggap lebih penting atau lebih mendesak daripada makanan pada saat itu.
Selanjutnya, “keperluan” berarti sesuatu yang diperlukan atau kebutuhan.
Jika kita membicarakan “keperluan sehari-hari” maka kita sedang berbicara tentang barang-barang yang biasa kita gunakan setiap hari, seperti sabun, pasta gigi, atau makanan.
Ada juga yang namanya “keperluan pokok” dan “keperluan primer,” yang mengacu pada kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
“Keperluan sekunder” adalah kebutuhan tambahan yang membuat kehidupan jadi lebih nyaman atau enak, tergantung pada apa yang seseorang mampu dan ingin miliki.
Terakhir, “seperlunya” artinya hanya mengambil atau melakukan sesuatu sesuai dengan kebutuhan.
Jika seseorang bilang “ambilah seperlunya,” itu berarti ambil hanya jumlah yang kamu benar-benar butuhkan, tidak lebih..