Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘motif’ memiliki arti sebagai berikut:
- motif: /mo·tif/ n 1 pola; corak. Contoh: ia menyukai kain batik dng motif parang; 2 salah satu dr antara gagasan yg dominan di dl karya sastra, yg dapat berupa peran, citra yg berulang, atau pola pemakaian kata; 3 alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu. Contoh: polisi belum menemukan motif pembunuhan itu;
- motif dasar: motif yg umum untuk menggambarkan atau membandingkan motif dr orang yg berbeda-beda; motif dasar hiasan: corak hiasan yg indah pd kain, bagian rumah, dsb;
- motif intrinsik: dorongan, keperluan, atau keinginan yg tidak perlu disertai perangsang dr luar;
- bermotif: /ber·mo·tif/ v 1 mempunyai pola; bercorak. Contoh: gaun yg dipakai-nya – kembang-kembang besar; 2 mempunyai motif (sebab, alasan, latar belakang, dsb). Contoh: penculikan itu ternyata – pemerasan
Penjelasan Arti ‘Motif’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “motif” sering kita dengar sehari-hari, tapi mungkin tidak semua dari kita mengerti arti yang sebetulnya sangat luas ini. Secara sederhana, motif bisa diartikan sebagai pola atau corak.
Misalnya, ada yang sangat suka dengan kain batik yang memiliki motif parang, yaitu desain khusus yang biasa ditemukan di kain batik.
Dalam karya sastra, motif memiliki arti yang sedikit berbeda.
Di dunia cerita atau puisi, motif bisa dianggap sebagai sebuah tema atau gagasan utama yang sering muncul. Ini bisa berupa karakter yang memiliki peran penting, gambaran atau simbol yang berulang, atau cara penggunaan kata-kata yang memiliki pola tertentu.
Misalnya, dalam banyak cerita rakyat, motif ‘perjuangan antara baik dan jahat’ dapat ditemukan dengan berbagai cara bercerita.
Sementara itu, dalam konteks sehari-hari, motif merupakan alasan atau sebab mengapa seseorang melakukan sesuatu.
Misalnya, polisi yang sedang menyelidiki kasus mungkin akan berkata, “Kami masih mencari motif di balik pembunuhan ini,” yang artinya mereka sedang mencari alasan mengapa pelaku melakukan kejahatan tersebut.
Motif dasar merupakan motif yang paling umum dan dapat digunakan untuk membandingkan berbagai alasan yang dimiliki orang yang berbeda.
Lalu ada motif hiasan, yang biasanya kita lihat sebagai corak hiasan indah pada benda-benda seperti kain atau bagian-bagian rumah.
Terdapat juga istilah motif intrinsik, yang mengacu pada dorongan, kebutuhan atau keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang dan tidak memerlukan pengaruh dari luar untuk mendorongnya bertindak.
Sebagai contoh, seorang pelukis mungkin terdorong untuk melukis bukan karena ingin dihargai orang lain, tetapi karena ia mempunyai hasrat mencipta karya yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
Ketika kita mengatakan sesuatu “bermotif”, konteksnya bisa dalam dua cara.
Pertama, bisa berarti memiliki pola atau corak, seperti gaun yang punya motif kembang-kembang besar. Kedua, berarti mempunyai alasan atau sebab, seperti dalam kasus penculikan yang dilakukan dengan motif untuk memeras.
Dengan memahami berbagai arti dari kata “motif,” kita bisa melihat betapa pentingnya untuk selalu mencari tahu ‘mengapa’ di balik tindakan seseorang atau ‘apa’ yang menjadi ciri khas dari sesuatu, termasuk dalam karya seni, tindak kejahatan, atau dalam pilihan fashion seseorang.