Arti Kata ‘Pamor’

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘pamor’ memiliki arti sebagai berikut:

  • pamor: /pa·mor/ n 1 baja putih yg ditempatkan pd bilah keris; 2 lukisan pd bilah keris, yg dibuat dr baja putih; 3 ki seri; semarak (keindahan, kemuliaan, dsb); perbawa. Contoh: sekalipun tidak berkuasa lagi, ia belum kehilangan pamor;
  • berpamor: /ber·pa·mor/ v 1 memakai pamor. Contoh: ia sangat menyayangi keris yg berpamor itu; 2 bersemarak; beperbawa; mulia. Contoh: sejak kejadian itu ia bukan orang berpamor lagi di depan anak buahnya

Penjelasan Arti ‘Pamor’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia

Pamor biasanya dikenal dalam konteks sebuah keris. Keris adalah senjata tradisional yang punya nilai budaya tinggi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jawa. Pamor pada keris berarti baja putih yang ada di bilah keris.

Ini bukan sembarang baja, tapi baja yang telah melalui sebuah proses untuk menghasilkan pola yang unik dan mengagumkan. Pola ini tak hanya membuat keris tampak lebih menarik secara visual tapi juga dipercaya membawa nilai magis atau spiritual.

Selain merujuk pada materi fisik itu, pamor juga merujuk pada lukisan atau pola yang tercipta dari baja putih tersebut di bilah keris.

Pola-pola ini sangat beragam, dan masing-masing punya nama serta filosofi yang berbeda-beda. Ada yang percaya pola pamor ini bisa menunjukkan status sosial pemiliknya atau memberikan kekuatan khusus.

Pamor juga punya arti kiasan, yaitu untuk menggambarkan sesuatu yang berkaitan dengan seri, semarak, atau keindahan.

Misalnya, ketika kita mengatakan seseorang memiliki pamor, itu bisa berarti orang tersebut memiliki pesona atau aura yang memancarkan keindahan, keanggunan, atau kemuliaan.

Saat berbicara tentang “berpamor”, ini bisa berarti dua hal.

Pertama, secara harfiah, berpamor bisa berarti menggunakan atau memakai sesuatu yang memiliki pamor, seperti keris dengan bilah yang dihiasi pamor. Kedua, secara kiasan, berpamor mengacu pada pribadi yang memiliki ciri khas semarak atau pesona yang membuatnya terlihat cemerlang atau mulia.

Hal ini bisa berupa sikap, penampilan, ataupun pengaruhnya terhadap orang lain.

Ketika seseorang disebut “bukan orang berpamor lagi” umumnya maksudnya adalah bahwa orang tersebut telah kehilangan dampak atau pengaruhnya, baik itu dalam arti semarak, kekuatan, status, atau kehormatan.

Jadi, pamor dalam arti luas dapat diartikan sebagai kombinasi antara keunikan fisik pada suatu objek tradisional dan juga cahaya atau kekuatan yang bersemayam dalam diri seseorang atau sesuatu yang membuatnya terlihat istimewa dan mengagumkan.

Referensi

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pamor