Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘patron’ memiliki arti sebagai berikut:
- patron: /pat·ron/ n 1 pola (pakaian, batik, dsb); 2 suri (teladan). Contoh: dasar konsep tradisional dapat menjadi patron dan skala kebenaran setiap bentuk karya seni;
- patron normatif: suri (teladan) yg sesuai dng kaidah atau norma yg berlaku
Penjelasan Arti ‘Patron’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Patron adalah kata yang sering kita dengar dalam berbagai konteks. Kata ini punya beberapa makna, tergantung di mana kata itu digunakan. Pertama, patron bisa berarti pola. Pola ini bukan pola abstrak yang kamu bayangkan saja, tetapi sesuatu yang sangat nyata dan konkret.
Misalnya, ketika kamu ingin menjahit baju, kamu akan menggunakan sebuah pola untuk memastikan baju tersebut nantinya pas di badan. Pola ini seperti peta bagi penjahit, memberi panduan tentang di mana harus memotong kain dan di mana harus menjahitnya.
Patron sebagai pola tidak cuma ada di dunia jahit-menjahit.
Di dunia batik juga ada patron. Dalam pembuatan batik, patron membantu pembatik untuk membuat motif yang rumit dan teratur.
Dari batik tulis hingga batik cap, patron menjadi panduan supaya motif batik tersebut bisa tercipta dengan rapi dan sesuai dengan desain yang sudah ditentukan.
Kedua, kata patron juga bisa berarti suri teladan, atau contoh yang bisa ditiru.
Misalnya, dalam seni. Dalam kalimat di KBBI tersebut, dikatakan bahwa ‘dasar konsep tradisional dapat menjadi patron dan skala kebenaran setiap bentuk karya seni.’ Ini artinya, konsep tradisional bisa diambil sebagai contoh atau acuan dalam menilai karya seni.
Karya seni yang baik kadang-kadang diukur berdasarkan seberapa dekat atau sesuai dengan konsep atau teladan yang sudah ada sebelumnya.
Lalu ada istilah “patron normatif.” Kalau kita bicara tentang patron normatif, kita bicara tentang contoh atau suri teladan yang sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang berlaku.
Misalnya di sekolah, seorang siswa yang rajin belajar, taat aturan, dan sopan bisa jadi disebut patron normatif bagi siswa lain karena perilakunya mengikuti norma-norma yang ada di sekolah itu.
Patron normatif bisa juga berkaitan dengan budaya, hukum, atau etika. Itu artinya, patron normatif adalah teladan yang sesuai dengan standar-standar yang diakui secara luas di masyarakat.