Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘menung’ memiliki arti sebagai berikut:
- menung: /me·nung/, ber·me·nung :v diam sambil berpikir dalam-dalam; tepekur. Contoh: dia duduk menung memikirkan rencana kepergiannya ke tanah suci;
- bermenung-menung: /ber·me·nung-me·nung/ v bermenung;
- memenungkan: /me·me·nung·kan/ v memikirkan dalam-dalam. Contoh: masih berat bagi kita untuk – isi buku filsafat itu;
- termenung: /ter·me·nung/ v bermenung-menung;
- termenung-menung: /ter·me·nung-me·nung/ v termenung;
- pemenung: /pe·me·nung/ n (orang) yg suka bermenung;
- kemenungan: /ke·me·nung·an/ n ketepekuran; meditasi; semadi
Penjelasan Arti ‘Menung’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “menung” mengacu pada kegiatan dimana seseorang duduk diam dan terlibat dalam proses berpikir dengan serius atau mendalam tentang sesuatu. Bayangkan kamu sedang duduk di taman tanpa melakukan apa-apa, selain tenggelam dalam pikiranmu sendiri tentang rencana untuk hari berikutnya atau mungkin mimpi kamu di masa depan.
Itulah yang disebut bermenung.
Istilah “bermenung” seringkali digunakan dalam konteks seseorang yang sedang memikirkan sesuatu dengan sangat serius, sampai-sampai mereka mungkin tidak menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka.
Misalnya, seseorang yang sedang duduk di pinggir pantai sambil melihat ombak datang dan pergi, mungkin tengah bermenung tentang kehidupan atau tantangan-tantangan yang sedang dihadapi.
“Memikirkan dalam-dalam” atau “memenungkan” berarti seseorang mengalokasikan waktu dan perhatian khusus untuk menggali lebih dalam tentang suatu masalah atau topik.
Kalau kamu pernah duduk sendirian sambil membaca buku filsafat yang rumit dan berusaha keras untuk mengerti isinya, itu adalah contoh dari memenungkan isi buku tersebut.
Orang yang sering melakukan kegiatan ini dikenal sebagai “pemenung”.
Pemenung adalah tipe orang yang cenderung senang menghabiskan waktu untuk berpikir panjang lebar tentang berbagai hal. Meskipun tampak tidak aktif secara fisik, pemenung seringkali aktif secara mental, menjelajahi ide-ide dan konsep-konsep yang mendalam.
Terakhir, “kemenung” atau “ketepekuran” bisa dianggap sebagai sebuah keadaan atau momen ketika seseorang tengah terhanyut dalam meditasi atau semadi, menjauhkan diri sejenak dari kebisingan dunia luar untuk mencari kejernihan, kedamaian, atau jawaban atas pertanyaan yang dipikirkan secara mendalam.
Ini adalah saat-saat introspeksi dimana seseorang berupaya memahami diri sendiri dan dunia sekitar melalui refleksi yang tenang..